KOMPAS.com - Sudah menjadi hal biasa saat ini orangtua memberikan fasilitas gadget atau gawai kepada anak remaja.
Sayangnya orangtua sekadar memberikan fasilitas begitu saja, entah karena alasan kasihan, gengsi, atau alasan yang masuk karena melihat gawai kini telah menjadi kebutuhan.
Hal ini dapat menjadi keputusan yang 'menjerumuskan' bila orangtua memberikan gawai tanpa adanya proses pembelajaran untuk anak.
Dikutip dari laman mediatechparenting.com, seolah orangtua menutup mata mengetahui banyak remaja telah salah dalam mengggunakan perangkat tersebut.
Kebiasaan yang berbahaya yang kerap dilakukan remaja dengan gawai diantaranya sibuk bermain gawai hingga melupakan waktu belajar, mengakses situs pornografi, atau mengobrol melalui jejaring sosial dengan kata-kata yang kurang pantas.
Di mana tempat yang nyaman untuk mengakses pornografi?
Di kamar mereka. Biasanya ketika suasana rumah sedang sepi atau di malam hari menjelang tidur. Selain di kamar, anak juga bisa mengakses pornografi di toilet.
Solusinya?
Orangtua perlu mengajak anak untuk tetap berinteraksi dengan banyak orang secara langsung. Jangan biarkan anak suka menyendiri dalam kamar atau berlama-lama di toilet.
Mediatechparenting memberikan beberapa contoh kesepakatan ketika orangtua hendak memberikan fasilitas gawai pada anak.
Perjanjian tersebut sangat positif untuk anak dan sangat inspiratif untuk orangtua terapkan bagi anak-anak.
Berikut contoh daftar kesepakatan orangtua kepada anak sebelum memberikan fasilitas gawai:
1. Gadget ini adalah milik orangtua. Orangtua membeli dan membayar paket datanya. Orangtua 'meminjamkan' untuk anak.
2. Karena gawai merupakan milik orangtua maka orangtua berhak mengetahui password-nya.
3. Jangan pernah mengabaikan panggilan telepon jika dilayarnya tertulis "Ibu” atau "Ayah”.
4. Tidak boleh ada pornografi. Jika kamu memiliki pertanyaan tentang apapun terkait hal ini tanyalah ke Ibu atau ayahmu.
5. Jangan gunakan teknologi ini untuk berbohong, membodohi, atau menipu orang lain. Jangan biarkan dirimu terlibat dalam pembicaraan yang akan menyakiti orang lain.
6. Jangan mengirim atau menerima gambar/foto dari bagian pribadi anggota tubuhmu atau orang lain. Perilaku ini sangat beresiko dan dapat menghancurkan masa muda atau masa dewasamu kelak. Dunia maya itu luas maka akan sulit sekali menghilangkan jejak dalam skala sebesar ini.
7. Jaga matamu tetap menghadap kedepan. Lihat dunia di sekelilingmu. Pandangilah jendela. Dengarkan kicauan burung. Berbicaralah dengan orang di sekitarmu. Menjelajahlah tanpa Google.
Setelah adanya kesepakatan awal, maka sesekali orangtua harus memeriksa penggunaan gawai anak.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/18/19311451/memberikan-gawai-dengan-perjanjian