KOMPAS.com - Saat ini sistem pendidikan Montessori tengah menjadi pilihan banyak orangtua muda. Mengapa sekolah dengan sistem Montessori kini banyak diminati?
"Sekolah Montessori tidak hanya mengajarkan hal-hal yang bersifat akademis, namun kemandirian, tanggung jawab baik terhadap sesama maupun lingkungan, serta menggali potensi yang terdapat pada diri anak, dan sesuai dengan filosofi Maria Montessori," ungkap Henny Prasetio, Principal Sunshine Montessori Preschool , Jakarta.
Kepada Kompas.com Henny menyampaikan sekolah dengan basis Montessori percaya bahwa setiap anak diciptakan unik dan berbeda-beda.
Di sekolah Montessori anak diberikan kebebasan untuk memilih hal apa yang sedang ingin ia pelajari, tentunya kebebasan yang dimaksudkan adalah kebebasan dengan batas, freedom with limit, tambah Henny.
Lalu bagaimana memilih sekolah Montessori yang baik di antara di tengah menjamurnya sekolah yang membawa 'label' Montessori?
1. Perhatikan saat observasi kelas berjalan
Perhatikan bagaimana interaksi guru dan murid. Guru pada sekolah Montessori berperan sebagai fasilitator dimana bertugas untuk mengenalkan bagaimana semestinya bekerja dengan material dan selanjutnya bertugas untuk mengobservasi progress dari siswa dan mencatat setiap progress anak dari hari ke hari.
2. Lihat apakah guru memahami anak
Guru sekolah Montessori yang baik dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan anak dan mengajak anak untuk dapat memenuhi apa yang saat itu sedang menjadi kebutuhannya melalui material yang terdapat di area Montessori.
Misalnya memenuhi kebutuhan anak yang sedang senang merobek-robek kertas dengan menyediakan kertas bekas yang memang dikhususkan untuk kegiatan merobek dan mengajak anak untuk melakukan kegiatan tersebut.
3. Perhatikan material kelas
Material yang tersedia di dalam kelas Montessori selalu menyerupai bentuk aslinya dengan urutan dari konkrit ke abstrak dan dari yang paling mudah ke paling sulit.
4. Lihat ukuran furnitur
Ukuran furnitur sesuai dengan ukuran anak sehingga anak dapat mengambil barang yang dibutuhkannya sendiri tanpa tergantung kepada orang dewasa.
5. Suasana kelas kondusif
Sekolah dengan basis Montessori memberikan kebebasan kepada anak namun tetap dengan tanggung jawab sehingga kelas tetap berjalan secara kondusif baik pada saat guru berada dekat dengan anak-anak maupun tidak.
6. Komposisi kelas
Berkaitan dengan interaksi antara guru dan murid, komposisi antara guru dan murid juga menjadi perhatian. Untuk usia antara 1,5 - 3 tahun komposisi antara murid dan guru yang ideal adalah 1:5 dan maksimal 1:7.
Sementara untuk usia 3 - 6 tahun komposisi idealnya adalah 1:10 dengan maksimum jumlah siswa dalam 1 kelas sebanyak 25 anak atau disesuaikan dengan kapasitas ruang kelas.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/21/14563381/6-tips-memilih-sekolah-montessori