KOMPAS.com - Praktisi pendidikan Dedy Andrianto dalam menyampaikan, ”Jika emosi naik maka intelektual turun dan jika emosi turun maka intelektual naik.”
Dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pernyataan ini memperjelas salah satu tugas utama orang tua: melatih anak untuk mampu mengendalikan emosi.
Karena emosi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan seorang anak, tambah Dedy.
Menurutnya, melatih emosi anak akan membuat mereka berprestasi sesuai bidang serta dapat meningkatkan kecerdasan.
Bila demikian halnya, latihan seperti apa yang mampu mengembangkan emosi anak?
1. Melatih Sabar
Misal dengan melatih anak untuk belajar sabar dengan terbiasa antre menunggu giliran. Hal tersebut dapat dilakukan di rumah maupun di sekolah.
Namun ini tentu tidak lepas dari peran orang tua sebagai model atau panutan. Sesungguhnya, anak tidak dapat mengantre saat orang tua terlihat tidak terbiasa mengantre. Salah satu contoh sederhana adalah mengantre ketika akan menggunakan kamar mandi di rumah.
2. Melatih peduli dan berbagi
Anak juga perlu dilatih untuk memiliki sikap peduli dan senang berbagi. Anak akan memiliki kepedulian kepada sesama ketika ia hidup dalam lingkungan suka berbagi. Misal ketika bermain anak mau berbagi mainan dengan teman atau mau berbagi makanan dengan teman.
3. Membaca buku
Kebiasaan membacakan buku setiap menjelang tidur memiliki dampak positif. Tidak hanya menambah wawasan akan bermacam nilai namun juga diyakini akan mempererat hubungan antara orangtua dan anak. Hubungan positif ini selanjutnya mampu menciptakan emosi positif.
Melalui membacakan buku, kemampuan emosi anak semakin berkembang. Anak lebih mampu untuk bersikap tenang saat mengalami suatu masalah. Ketika bertengkar dengan teman, anak yang memiliki kemampuan emosi baik akan mampu mengungkapkan isi hatinya dan mampu menghindarkan diri dari perilaku agresif.
4. Melatih kepercayaan diri
Melatih kepercayaan diri sejak dini sangat penting karena akan sangat mempengaruhi kecerdasan anak. Anak dengan rasa percaya diri tinggi akan mampu meningkatkan kecerdasannya. Sebaliknya, anak yang cerdas akan mengalami hambatan dalam perkembangan saat tidak memiliki rasa percaya diri.
5. Melatih tanggung jawab.
Orangtua dapat memupuk sikap tanggung jawab sejak dini melalui pembiasaan yang sudah disepakati bersama. Misal, selepas bermain anak harus membereskan mainan atau merawat mainannya sendiri.
Dengan emosi positif, kecerdasan semakin berkembang. Sebaliknya, emosi negatif mampu merusak kecerdasan anak.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/22/21031301/melatih-emosi-meningkatkan-kecerdasan