Dalam hal kemampuan matematika, ada 77.13% siswa masih kurang kompeten, 20.58% cukup, dan yang baik hanya 2.29%.
Atas dasar itu, salah satu upaya Kemendikbud berupaya meningkatkan mutu hasil pembelajaran siswa di berbagai daerah dan diwujudkan dalam kerjasama bilateral (2016 – 2019) dengan Pemerintah Australia melalui kemitraan Program "INOVASI" (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia).
Dalam rangka itu, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud bersama INOVASI menyelenggarakan acara Temu INOVASI di Perpustakaan Kemendikdbud di Jakarta Kamis, 24 Mei 2018.
Temu INOVASI ini menjadi sebuah kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi berbagai praktik inovatif pembelajaran hasil temuan dari kegiatan percontohan ataupun studi yang dilakukan INOVASI di berbagai provinsi mitranya, yaitu NTB, NTT, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur.
Dengan tema “Praktik Inovasi Pembelajaran: Peluang dan Tantangan”, para guru dan tenaga kependidikan Jawa Timur hadir untuk berbagi praktik inovasi pembelajaran jenjang pendidikan dasar yang telah dilakukan di daerah.
Mereka adalah Guru kelas 1SDN 2 Kebondalem Kab. Mojokerto (Maria Ulfa); Kepala SDN Pamolokan 3 Kab. Sumenep (Masrur Abadi); dan Pengawas SD Kab. Bondowoso (Sujito). Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, Bapak Asrofi yang berbagi tentang kebijakan Pemkab Sidoarjo terkait Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Di Jawa Timur, studi tentang “Praktik-Praktik Baik Pendidikan Dasar” tahun 2017 telah terlaksana atas kerjasama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dan Balitbang Kemendikbud melalui program INOVASI.
Studi ini mendokumentasikan inovasi dan praktik-praktik baik pendidikan dasar yang menjanjikan dan bertujuan untuk memahami konteks inovasi pendidikan yang berkelanjutan.
Benang merah dari temuan atas “praktik-praktik baik pendidikan dasar” di Jawa Timur tersebut mengantarkan kepada beberapa kesimpulan penting:
1. Kuatnya figur kepemimpinan sekolah/madrasah yang berpihak pada mutu pembelajaran siswa dan tidak menyerah pada keadaan.
2. Kuatnya dukungan dari berbagai pihak serta eratnya kerjasama tim antara kepala sekolah/madrasah dan guru.
Peluang dan tantangan nyata bagi INOVASI dan 17 kabupaten/kota mitra adalah bagaimana menyebarluaskan contoh-contoh konkrit tersebut ke 26,564 SD/MI yang ada Jawa Timur.
Diskusi difasilitasi oleh Prof. Fasli Jalal, dan dilanjutkan dengan presentasi yang fokus pada peluang dan tantangan dalam penyebaran praktik-praktik inovatif seperti ini. Termasuk paparan dari Kepala Pustekkom Kemendikbud, Bapak Gogot Suharwoto.
Hadir untuk membuka acara mewakili Kepala Balitbang Kemendibud adalah Bapak Moch. Abduh selaku Kepala Puspendik, Balitbang Kemendikbud, dan juga perwakilan pemerintah Australia Michelle Lowe selaku Councellor for Human Development, DFAT Australia.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/25/18392351/mencari-terobosan-pembelajaran-inovatif