Salin Artikel

Menemukan Keindahan Ramadhan dalam Keberagaman di HighScope Indonesia

KOMPAS.com - Dalam rangka menjalani bulan suci Ramadhan sekaligus memberikan pemahaman akan konsep toleransi dan menghargai perbedaan kepada seluruh siswa-siswinya, Sekolah HighScope Indonesia menyelenggarakan kegiatan lintas agama bertajuk 3R: Ramadhan, Retreat, Recollection.

Kegiatan ini mengimplementasikan nilai-nilai sikap toleransi dan menghargai perbedaan dengan tema “Membangun Toleransi Melalui Sikap Empati di Era Digital”.

"Tema ini dipilih agar siswa memahami pengaruh media digital pada siswa dan bagaimana bertolerasi dengan membangun empati di era digital," kata Hani Amalia, Principal Elementary and Middle School kepada Kompas.com.

Meskipun kegiatan diselenggarakan pada bulan Ramadhan, pesertayang ikut tidak hanya berasal dari siswa beragama Islam saja tetapi juga siswa Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.

Di dalam kegiatan ini aktivitas siswa secara umum terbagi menjadi 2: aktivitas sesuai dengan latar belakang agama masing-masing dan aktivitas gabungan seluruhnya tanpa melihat latar belakang agama.

Rangkaian kegiatan 3R berlangsung Jumat, 25 Mei 2018 dan berakhir Sabtu, 26 Mei 2018.

Pihak sekolah mewajibkan seluruh siswa kelas 4 sampai 9 mengikuti kegiatan selama 2 hari ini di sekolah.

Kegiatan 3R ini dibuka dengan sesi "Hopes and Dreams" dan ice breaking yang diikuti oleh seluruh siswa.

Acara dilanjutkan sesi talkshow umum mengundang pembicara ICT Watch yaitu Banyu Murti. ICT Watch adalah inisiator Internet Sehat sejak tahun 2002, organisasi literasi digital yang mengampanyekan dan mengedukasi masyarakat Indonesia untuk mendukung pengunaan internet aman dan bijak.

Setelah sesi pembukaan selesai, barulah siswa mengikuti sesi yang sesuai dengan agama
masing-masing.

Pada saat siswa beragama Islam menjalankan kewajibannya melakukan sholat Isya dan Tarawih berjamaah, maka siswa beragama Katolik, Protestan, Hindu dan Budha melakukan diskusi di ruang berbeda dengan mengundang pemuka agama masing-masing.

Mereka berdiskusi tentang bagaimana siswa mampu mempertanggungjawabkan dan memahami konsekuensi dari semua tindakan mereka serta bagaimana keimanan mereka tercermin dalam semua tindakan mereka di era digital.

"Setelah acara ini diharapkan siswa dapat menjadi pelopor kampanye toleransi melalui media digital/sosial dan bisa mengajak orang lain untuk melihat toleransi adalah suatu kebutuhan," tambah Hani.

Harapannya, kutipan yang terpampang di salah satu dinding Sekolah HighScope Indonesia menjadi komitmen seluruh siswa:

"Sekolah HighScope mendidik siswa untuk menerima perbedaan, menghormati perbedaan dan terus mendorong perbedaan agar perbedaan tidak lagi membuat pembedaan..."

https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/25/22410481/menemukan-keindahan-ramadhan-dalam-keberagaman-di-highscope-indonesia

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke