KOMPAS.com - Bagi keluarga hari libur seperti libur sekolah dan libur Hari Raya Lebaran ini adalah momen tepat untuk dihabiskan bersama keluarga.
Sebagian menghabiskan liburan di rumah namun banyak juga merencanakan pergi seperti ke tempat wisata atau mal. Saat mengajak anak pergi keluar rumah, orangtua perlu memberikan perhatian ekstra. Kenapa?
Anak mudah tertarik dengan lingkungan di sekitarnya dan bisa lepas dari pengawasan orangtua. Kehilangan anak saat bepergian ke luar rumah tentu menjadi mimpi buruk bagi semua orangtua.
Kunci utama agar anak selalu aman dan tidak hilang di tempat umum adalah anak harus terus berada di bawah pengawasan orangtua.
Agar tidak terjadi hal demikian, Pam Myers, BSeD dalam Child Development Info memberikan 3 tips berikut ini:
1. Beri pemahaman anak
Anak harus mengetahui informasi dasar mengenai dirinya bila suatu saat anak tersesat. Ini dilakukan supaya petugas keamanan atau polisi mudah untuk mempertemukan anak dengan orangtua. Beberapa hal yang perlu diajarkan kepada anak meliputi: nama lengkap, umur, nama orangtua asli dan bukan panggilan “ayah” atau “ibu”.
Beberapa informasi tambahan perlu diajarkan kepada anak yang sudah mengenal angka seperti daerah tempat tinggal atau menghafal salah satu nomor telepon orangtua.
Bukan hanya informasi mengenai diri saja, orangtua harus memberitahu peraturan-peraturan lain selama bepergian keluar. Misalnya, selalu berpegangan supaya tidak terpisah di tempat yang ramai atau orangtua bisa menggendongnya bila memungkinkan.
Untuk area bermain luas seperti taman atau pantai, beri batasan area bermain pada anak, sekaligus tempat-tempat yang aman bermain untuknya. Pastikan area ini masih terjangkau dalam pengawasan orangtua.
Kemudian, beritahu anak untuk tidak menerima sesuatu atau mengikuti orang asing yang belum dikenalnya. Ajari juga pada anak untuk meminta bantuan kepada orang dewasa, seperti petugas keamanan bila terpisah dengan orangtua.
2. Memakaikan pakaian mencolok
Di tengah keramaian akan banyak orang berlalu-lalang. Oleh karena itu, memakaikan sesuatu yang mencolok, seperti baju dengan warna yang cerah, tas punggung boneka, topi, atau pun aksesoris lainnya akan memudahkan orangtua untuk mengawasi anak sekaligus menemukannya di antara banyak orang.
Orangtua juga bisa memberikan tanda pengenal yang digantungkan atau dikaitkan ke tas si kecil sehingga memudahkan petugas untuk menemukannya di dalam keramaian.
3. Bawa selalu foto anak
Selalu membawa foto, baik itu dompet atau di ponsel, sangat berguna jika suatu saat anak hilang dari pengawasan orangtua. Apalagi jika orangtua sempat mengambil foto anak pada hari itu juga sehingga warna baju dan aksesoris yang digunakan anak bisa tergambar dengan jelas. Memperlihatkan foto tersebut pada petugas dan orang-orang di sekitar mempermudah Anda dalam proses pencarian.
Lalu, apa yang harus dilakukan saat anak menghilang dari pengawasan orangtua?
Hal yang pertama harus orangtua kuasai adalah pengendalian diri dan tetap tenang. Kembalilah ke tempat yang sebelumnya telah lewati.
Carilah tempat-tempat yang kemungkinan besar menarik perhatian anak, Misal toko boneka atau mainan, air mancur, dekat kolam, atau tempat anak-anak seusianya berkumpul.
Bila dalam waktu 10 menit pencarian orangtua tidak berhasil menemukannya, segera minta bantuan pada karyawan atau petugas keamanan. Jelaskan situasi, ciri-ciri anak, dan hal-hal yang disukai yang kemungkinan menarik perhatiannya.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/06/14/19404351/lakukan-3-hal-ini-agar-anak-tidak-hilang-saat-liburan