Salin Artikel

Ini Beda Aktivitas Otak Anak Saat Membaca Buku dan Bermain Gawai

KOMPAS.com - Para peneliti di Cincinnati Children’s Research Foundation melakukan penelitian untuk melihat perbedaan aktivitas otak antara anak-anak yang menghabiskan waktu di layar (TV, gawai atau komputer) dan membaca buku.

Mereka menggunakan pemindaian MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melihat pola perbedaan konektivitas fungsional  otak antara dua kegiatan.

Mereka menemukan hasil bahwa konektivitas otak meningkat pada saat anak-anak menghabiskan waktu membaca. Sebaliknya justru menurun oleh lamanya paparan terhadap media berbasis layar.

Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah pentingnya untuk mengurangi waktu anak di depan layar dan pentingnya membaca untuk anak-anak dalam perkembangan otak yang lebih sehat sehat. [ACTA Pediatrica, Desember 2017].

Menurut Children Development Insitute, pentingnya memberikan batas waktu anak di depan layar telah lama diungkap oleh banyak organisasi, diantaranya American Pediatric Association dan American Psychological Association. 

Saat ini banyak anak rata-rata menghabiskan 5 sampai 8 jam untuk 'bermain' di depan layar.

Ternyata terlalu lama menatap layar tidak selalu mengarah pada aktifitas yang merangsang otak, mendorong perkembangan, pencapaian akademik atau kreatifitas.

Namun, membatasi waktu anak bermain di depan layar tanpa memberikan alternatif akan membuat anak akan merasa bosan dan tidak ada lagi kegiatan yang menyenangkan.

Oleh karena itu, selain menyediakan gawai untuk anak, orangtua juga disarankan untuk menyediakan juga buku bahan bacaan yang menarik. 

Tidak cukup itu saja, orangtua juga didorong untuk menghabiskan waktu membaca bersama anak serta mendiskusikan apa yang telah mereka baca bersama. Orangtua diajak bekerjasama dengan anak dalam membaca sehingga pada akhirnya dapat memberikan apresiasi positif kepada anak atas buku yang telah mereka baca.

Anak-anak membutuhkan waktu bersama orangtua untuk dapat tumbuh dan berkembang secara intelektual, fisik dan sosial. 

Membiarkan anak menghabiskan waktu di depan layar secara berlebihan akan mengikis waktu anak untuk berinteraksi secara positif dan menyenangkan dengan orang lain. 

Kunci agar anak 'rela' mengurangi aktifitas di depan layar adalah dengan menyediakan aktifitas lain yang tidak kalah menarik dibanding sekadar bermain game, media sosial atau berselancar di dunia maya.

Selain membaca dan mendiskusikan apa yang dibaca, aktivitas fisik, bermain kreatif dan menghabiskan waktu bersama keluarga dapat dijadikan pengganti waktu 'menatap layar'.

Menghabiskan banyak waktu bersama keluarga sangat penting dalam memperkuat ikatan, mengurangi konflik dan mengurangi stress. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kesehatan psikologis dan fisik untuk seluruh anggota keluarga.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/06/18/16241811/ini-beda-aktivitas-otak-anak-saat-membaca-buku-dan-bermain-gawai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke