Dua mahasiswa yang tergabung dalam tim RISE ini adalah Clarissa Merry (Teknik Kimia) dan Rivaldo Gurky (Teknik Mesin).
Tim RISE akan mewakili Indonesia pada ajang final GGITC 2018 tingkat Asia Pasifik yang akan berlangsung pada 28-29 Agustus 2018.
Para peserta di ajang ini akan memperebutkan tiket Grand Final yang akan diselenggarakan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat pada November 2018.
SMART yang dibawa tim RISE merupakan proyek alat tenaga surya yang dapat secara fleksibel mengikuti arah gerak matahari.
Dengan sifat fleksibel tersebut, energi listrik yang dihasilkan dari tenaga surya dapat meningkat sekitar 18 persen dibandingkan sistem panel surya konvensional.
Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com dari rilis resmi Kepala Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti, dalam satu hari, alat ini diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik hingga 31,6 MWh, setara dengan menghidupkan 2.300 rumah tangga serta menghemat pengeluaran biaya listrik sebesar Rp 17 juta per hari.
Proyek yang dibuat tim RISE diharapkan dapat menjawab permasalahan akan kebutuhan sumber energi dan mendukung program pemerintah dalam rangka pemerataan akses listrik hingga pelosok desa di seluruh wilayah Indonesia dengan basis sumber energi alternatif yang ekonomis.
Kompetisi GGITC
Kompetisi GGITC diselenggarakan oleh Schneider Electric, perusahaan global di bidang pengelolaan energi dan otomasi dari Jerman.
Kompetisi ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dan memfasilitasi generasi muda untuk ikut ambil bagian mencari solusi dalam pengelolaan energi terbarukan yang efisien di kawasan perkotaan.
Sejak tahun 2010, kompetisi GGITC telah diikuti oleh total 7.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Tim RISE dari UI tersebut, memenangkan ajang ini setelah mengalahkan 350 tim mahasiswa dan mahasiswi dari 100 universitas di seluruh Indonesia.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/07/18/15102321/panel-surya-smart-antar-dua-mahasiswa-ui-ke-kompetisi-asia-pasifik