KOMPAS.com - TheStudentLoop, perusahaan social enterprise yang fokus pada perkembangan generasi muda Indonesia, menyelenggarakan penjurian final Stuco Competition, 16 - 17 Juli 2018.
Stuco Competition merupakan kompetisi untuk memberikan ruang bagi generasi muda menyuarakan ide dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa.
"Stuco sendiri dapat bisa diartikan sebagai Student Collaboration, Student Communication,
atau Student Cocreation. Stuco menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mendobrak cara berpikir stereotip yang hanya mengejar perusahaan besar setelah lulus atau pasif menunggu kesempatan," jelas Dita Humas TheSTudentLoop kepada Kompas.com, Rabu (18/7/2018).
Stuco Competition dibagi dalam 3 kategori kompetisi, yaitu:
1. Sociopreneur
Mahasiswa diajak untuk melahirkan model bisnis yang tak hanya berkontribusi secara ekonomi, memberikan dampak sosial bagi lingkungan sekitar.
Juri untuk kategori ini terdiri antara lain Najwa Shihab (Presenter), Iqbal Hariadi (Kitabisa.com), Dessy Aliandrina (SociopreneurID), Singgih S. Kartono (Spedagi) dan Veronica Colondam (YCAB).
2. City Planner
Kompetisi desain untuk menata kembali area sekitar universitas dalam radius 2 km menjadi
daerah ramah huni bagi mahasiswa dan penduduk sekitar.
Juri kompetisi ini sendiri terdiri dari Marini Widowati (ARS86 Care Foundation) dan Parino Rahardjo (Dosen Universitas Tarumanegara).
3. Spatial Design
Berangkat dari kebutuhan lingkungan belajar sehat dan ideal bagi mahasiswa, peserta ditantang membuat rancangan student center di luar kampus untuk berkumpul dan belajar.
Suwardana Winata (Dosen Universitas Tarumanegara), Daliana Suryawinata (SHAU), Iswanto Hartono (Seniman Kontemporer, Arsitektur), Stephanie Larassati (AT-LARS), dan Dorri Herlambang (IAI) menjadi dewan juri untuk kategori ini.
Tahap awal kompetisi sudah dimulai 4 bulan lalu dengan melakukan sosialisasi Stuco Competition 4 di Gedung Balai Kota Bandung. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor.
Hingga penutupan pendaftaran pada 18 Mei lalu kompetisi ini berhasil menjaring minat 641 mahasiswa dari total 32 perguruan tinggi yang berpartisipasi.
Hasil seleksi memilih 5 besar di masing-masing kategori untuk mengikuti final penjurian. Dalam sesi dua hari tersebut peserta berkesempatan mempresentasikan karyanya di depan para juri yang terdiri dari para profesional dan akademisi.
Dalam presentasi itu para dewan juri tidak hanya menguji pemikiran kritis mahasiswa, namun juga memberi masukkan untuk penyempurnaan.
Pemenang akan diumumkan pada Agustus 2018. Mereka akan menerima hadiah berupa dana pembinaan karya serta studi ke luar negeri.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/07/19/17490001/stuco-competition-kompetisi-mendobrak-cara-berpikir-anak-muda