Menghitung Waktu Belajar Siswa Tahun Ajaran 2018/2019

KOMPAS.com - Tahun ajaran baru 2018/2019 telah dimulai. Setelah masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), kegiatan belajar mengajar kembali efektif dilakukan.

Kepala Dinas Pendidikan provinsi DKI Jakarta melalui Keputusan Dinas (Kepdis) No 541 Tahun 2018 telah menetapkan kalender akademik untuk tahun pelajaran 2018/2019.

Kalender akademik ini mengatur berbagai hal terkait kegiatan siswa, mulai dari minggu belajar efektif, jadwal pembagian rapor hingga jadwal libur siswa.

Berikut alokasi efektifitas waktu belajar dan libur siswa tahun ajaran 2018/2019: 

1. Minggu efektif belajar: ditetapkan dengan alokasi waktu minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan.

2. Jeda tengah semester: berlangsung dengan alokasi waktu maksimal 2 minggu atau 1 minggu setiap semester dan dapat digunakan untuk kegiatan olahraga dan seni mengembangkan bakat siswa.

3. Libur akhir tahun ajaran: digunakan untuk menyiapkan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun ajaran. Alokasi waktu yang diberikan maksimum 3 minggu.

4. Hari libur keagamaan: total hari libur keagamaan diberikan maksimum 3 minggu dalam 1 tahun ajaran. Sekolah atau daerah yang memerlukan waktu libur keagamaan lebih panjang diijinkan untuk mengatur sendiri namun tidak boleh mengurangi minggu efektif belajar.

5. Hari libur umum/nasional: mengikuti ketentuan nasional mengikuti peraturan pemerinta dengan alokasi waktu tidak lebih dari 2 minggu.

6. Hari libur khusus: untuk sekolah dengan ciri kekhususan masing-masing dapat menambahkan libur khusus dengn ketentuan alokasi waktu tidak melebihi 1 minggu dalam 1 tahun ajaran.

7. Kegiatan khusus sekolah: digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus sekolah. Alokasi waktu maksimum 3 minggu dan tidak diijinkan mengurangi minggu efektif belajar.