Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Ciri Anak Mengalami Gangguan Belajar

KOMPAS.com - Masuk tahun ajaran baru merupakan saat tepat bagi orangtua mewaspadai masalah gangguan belajar pada anak. 

Pada anak-anak wajar jika sesekali mengalami kesulitan memperlajari hal-hal baru dalam hidupnya, misalnya saja belajar baca tulis.

Namun jika keluhan kesulitan belajar cenderung konsisten dan berlanjut hingga anak beranjak dewasa, kemungkinan ada kondisi medis tertentu mendasarinya. Salah satu diantaranya adalah disleksia.

1. Bukan penyakit mental  

Haywitz SE dalam bukunya "The Education of Dyslexic Children from Childhood to Young Adulthood" mengatakan bahwa disleksia bukan sebuah penyakit mental. Disleksia adalah salah satu jenis ketidakmampuan atau gangguan belajar pada anak yang umum terjadi.

Anak mengalami gangguan ini biasanya agak sulit mengeja kata-kata atau bahkan sulit membaca. Sayangnya, meski kemampuan berpikir mereka bisa dikatakan di atas rata-rata, tetapi pada dasarnya mereka sulit memahami pelajaran dari segi visual atau suara.

2. Ciri-ciri disleksia pada balita

Beberapa ciri disleksia pada anak balita atau TK diantaranya:

Ciri-ciri disleksia pada anak usia sekolah SD:

  • Anak sulit membaca, mengeja, dan menulis
  • Anak akan sulit untuk mempelajari bahasa asing
  • Apabila mengerjakan sesuatu, khususnya PR, akan kurang rapi tulisan atau pola nya
  • Sulit mengingat nomor yang lebih dari satu angka
  • Sulit mengikuti arah, kanan maupun kiri

3. Tindakan orangtua

Orangtua perlu cepat tanggap dan peka terhadap kondisi anak bila mulai menunjukan gejala atau ciri gangguan sulit belajar ini sejak dini.

Hal ini dapat berimbas kepada kondisi psikologis anak. Anak dapat merasa depresi dan akan minder, menurunkan kepercayaan diri serta sosialisasinya di lingkungan sekolah karena ketidakmampuannya tersebut.

Tidak ada cara bisa mengobati ketidakmampuan belajar ini, karena pada dasarnya bukanlah suatu penyakit berbahaya. Orangtua bisa melakukan terapis atau metode untuk melatih anak bisa berlaku normal di masyarakat. Contohnya dengan latihan membaca atau menulis untuk anak yang mengidap gangguan sulit belajar.

Lebih jauh lagi, mengenali dan mengatasi gangguan belajar memerlukan langkah bertahap dan dukungan profesional diantaranya dengan melakukan konsultasi pada psikolog anak atau terapis pendidikan anak.

  • ywitz BA. 2008. The Education of Dyslexic Children from Childhood to Young Adulthood. Connecticut US: Department of Pediatrics, Yale University School of Medicine.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/07/20/19392991/5-ciri-anak-mengalami-gangguan-belajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke