KOMPAS.com - Perhelatan besar industri edukasi teknologi yaitu Edtech Asia Summit 2018 digelar di Hongkong pada 26 - 27 Juli 2018. Acara ini dihadiri ratusan perusahaan pendidikan
teknologi, investor, pengusaha dan berbagai organisasi pendidikan dari seluruh Asia.
Kali ini Edtech Asia Summit 2018 mengusung tema “Learning and Workshop Innovation and Insights.” Pada kesempatan ini 3 perusahaan teknologi pendidikan: Quipper, Zenius dan mendapat kesempatan hadir mewakili Indonesia dalam sesi diskusi panel.
1. Ragam isu edukasi teknologi
Dalam Edtech Asia Summit 2018 terdapat banyak diskusi panel mengenai peta edukasi teknologi di Asia, penggunaan Artificial Inteligence, peran guru dan masih banyak lagi.
Takuya Homma selaku Country Manager Quipper Indonesia mendapat kesempatan menjadi pembicara dengan sejumlah pemain di industri edukasi teknologi seperti ALSET dari National University of Singapore, Topica dari Vietnam, Edukasyon dari Filipina dan Jaipuna dari New Zealand.
Diskusi panel tersebut membahas mengenai ASEAN’s Emerging Tiger Markets: Opportunities and Challenges. Sebagai pelaku industri teknologi pendidikan dan memiliki fondasi bisnis kuat di ASEAN, Quipper dan Topica berbagi pengalaman mengenai peluang dan tantangan yang dihadapi dalam membangun bisnis edukasi di tengah pertumbuhan ekonomi ASEAN yang sangat cepat.
"Quipper merasa bertanggung jawab dalam membuat rencana tepat dan terarah untuk masa depan pendidikan, sehingga industri pendidikan di ASEAN akan tumbuh dengan cepat dan tepat," ujar Takuya.
2. Potensi industri teknologi pendidikan
Takuya menambahkan, hal ini menjadi penting karena pendidikan merupakan komponen utama yang dibutuhkan dalam kemajuan sebuah bangsa.
Selain Quipper, perwakilan Indonesia lain yang turut berpartisipasi dalam Edtech Asia Summit 2018 ini adalah Zenius dan Solve Education.
Dalam sesinya Founder Zenius, Sabda mengatakan “Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan industri edukasi teknologi paling cepat yang memiliki potensi besar dan juga banyak sekali ruang perbaikan yang dapat dilakukan."
3. Tanggungjawab bersama
Sebagai perwakilan Indonesia kami berdedikasi menciptakan iklim industri sehat bersama dengan sejumlah pemain lain di Indonesia, tambah Sabda.
“Keberhasilan dan efektifitas proses belajar merupakan hal penting dalam pendidikan. Senang sekali melihat banyak pemain di industri ini yang peduli dengan hal itu.” kata Talitha dari Solve Education.
Perwakilan industri teknologi pendidikan di ajang tersebut berharap ke depan hal ini tidak hanya menjadi perusahaan teknologi pendidikan namun juga seluruh elemen masyarakat dapat bersama-sama menghadirkan konten pendidikan berkualitas di Indonesia.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/07/31/20052651/kompak-3-edutech-indonesia-serukan-hal-ini-di-edtech-asia-summit-2018