Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Pemuda Internasional, Orang Muda Jadi Dasar Pemimpin Masa Depan

KOMPAS.com - Jakarta Model United Nations (Jakarta MUN) 2018 menutup rangkaian acara pada 12 Agustus 2018 di Aula Gedung Perpustakaan Nasional.

Penutupan rangkaian acara JMUN dipilih bertepatan Hari Pemuda Internasional dan diisi dengan interaktif talkshow mengambil tema “How Youth Can Increase the World’s Human Potentials by Eradicating Gender Bias and Discrimination for a Better Generation”.

Isu jender dan diskriminasi merupakan salah satu permasalahan yang diangkat dalam United Nations yakni Sustainable Development Goals ke-5 yaitu “Ensure women’s full and effective participation and equal opportunities for leadership at all levels of decision-making in political, economic and public life”.

1. Peran pemuda di masa depan

Acara seminar menghadirkan beberapa pembicara di antaranya Agrita Widiasari co-Founder Sinergi Muda, Diovio Alfath Founder and Executive Director Sandya Institure, Caludia Natasha Abang None Jakarta Barat, dan Rizky Ashar serta Ilma perwakilan "2030 Youth Force".

Rangkaian acara penutupan turut diisi dengan tari Betawi oleh Abang None Jakarta Barat 2018 dan penampilan seni musik angklung oleh UKM Kesda Pertamina.

“Baik laki-laki maupun perempuan dan pemuda memiliki peran besar sebagai dasar pemimpin dan generasi masa depan,” jelas Claudia Natasha, None Jakarta Barat 2018. 

Hal senada disampaikan Eshila Maravanyika, Acting Director UNIC, mengharapkan orang muda untuk selalu mengambil kesempatan belajar da;am mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.

“Buatlah setiap kesempatan menjadi suatu pembelajaran,” ujarnya. Ia berharap, dengan berakhirnya Jakarta MUN 2018 peserta akan makin sadar pentingngnya kerja sama sebagai salah satu elemen penting mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. 

2. Penghargaan kepada peserta

JMUN 2018 memberikan beberapa penghargaan untuk para sekolah dan universitas peserta di antaranya:

  • Diplomacy Award: Basilio Otto Suherman (Global Sevilla Puri Indah School) dan Aloysius Andrew Jonathan (Cahaya Bangsa Classical School), Yoel Agustheo Rinding (Universitas Padjadjaran), Theresia (Cahaya Bangsa Classical School), Chong Mi An (President University), RA Annisa Putri (BINUS School Simprug), Grace Lim (Lentera Indonesia School), Edward Matthew Ong (Lentera Indonesia School) dan Gabriella Anjani Maharani Hattari (Lentera Indonesia School).
  • Position Paper Award: Rachmat Al Hafizh (President University), Yoel Agustheo Rinding (Universitas Padjadjaran), Chong Mi An (President University) dan Grace Lim (Lentera Indonesia School).
  • Delegation Award :Lentera Indonesia School

3. Pengalaman memahami perbedaan

Vina dan Florin, siswa Global Sevilla High School mengaku awalnya gugup dalam mengikuti model United Nations pertama mereka. Namun setelah mengikuti acara dan mendapat banyak teman mereka merasa senang bergabung dalam kegiatan ini.

"Informasi yang sangat banyak dari berbagai delegates, kami menjadi tahu berbagai tata cara dalam berdiplomasi sehingga menjadi inspirasi bagi saya untuk meningkatkan skill," kata Vina. Mereka juga berharap dapat mendirikan klub Model United Nations di SMA Global Sevilla yang didukung oleh para pengajar. 

Sedangkan Febrian Sukmalimanus mahasiswa President University menyampaikan memperoleh manfaat dari mengikuti JMUN ini. Ia belajar untuk bisa menerima orang lain dari berbagai latar belakang, menangkap semua informasi, dan menyampaikan pendapatnya agar dipahami dan diterima orang lain. 

https://edukasi.kompas.com/read/2018/08/13/18321671/hari-pemuda-internasional-orang-muda-jadi-dasar-pemimpin-masa-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke