Salin Artikel

Memacu Tumbuhnya Pendidikan Robotika di Indonesia

KOMPAS.com - Sinarmas World Academy (SWA) menjadi tuan rumah kompetisi pertama First Lego League (FLL) di Indonesia (25/8/2018). Event kali pertama di Indonesia ini mengajak generasi muda anak bangsa berpikir layaknya seorang ilmuwan dan ahli teknologi.

For Inspiration & Recognition of Science & Technology (FIRST) Lego League telah diselenggarakan di 98 negara dan diikuti lebih dari 320.000 peserta.

Kompetisi yang bertujuan mengasah kreatifitas anak bangsa ini terdiri dari beberapa kategori, mulai dari menyusun Lego (Creativity level), mendesain mekanika bergerak (Construction level), hingga kategori robotika (Robotics level).

Di dalam kategori robotika, terdapat beberapa sub kategori, diantaranya adalah kategori FLL (FIrst Lego League) dan kategori WRO (World Robot Olympiad) 2018 open exhibition dan regular competition yang fokus pada mengembangkan kreatifitas anak.

Keseluruhan proses kompetisi diharapkan menjadi wadah terbaik anak mempraktekan pendidikan “STEM” (Science, Technology, Engineering and Mathematics) atau integrasi dari subyek pelajaran sains, teknologi, teknik dan matematika.

Selain kompetisi sains dan teknologi, diselenggarakan juga kompetisi nasional "U Art", sebuah  lompetisi mewarnai dan menggambar tingkat nasional dengan menerapkan metode Accelerated Drawing Technique yang memungkinkan anak mampu menggambar dengan mudah dan cepat.

Acara ini dibuka Prof Wardiman Djojonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-20, periode 1993-1998 dan Karina Charlotte Mosgart, Deputy Head of Trade Danish Embassy.

Lebih dari 500 siswa datang dari 21 kota di Indonesia mengikuti kompetisi. “Kami juga sudah melatih siswa-siswi SWA dalam pembelajaran robotika yang memang merupakan bagian dari kurikulum pembelajaran di SWA. Siswa-siswa kami turut serta di dalam lomba robotika kategori FLL dan WRO,” ucap Haoken, guru SWA.

SWA menerapkan pembelajaran robotika sejak usia dini di sekolah. “Teknologi berkembang sangat pesat dan hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan Artificial Intelligence (AI), termasuk pada robot, yang mulai memainkan banyak peran dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Kelly, guru SWA.

Hal senada disampaikan Sofia Humas SWA kepada Kompas.com, "FLL membuka kesempatan bagi para siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran otentik di mana mereka menerapkan skill abad ke-21 dalam hal Creativity, Critical Thinking, Communication and Collaboration dalam kerangka STEM."

Robotik sebagai bagian dari pembelajaran BEST (Business, Engineering, Science and Technology) Pathways di SWA memberikan siswa kesempatan mengembangkan profil pembelajar termasuk pengalaman dan keahlian yang berhubungan dengan jurusan yang akan mereka ambil di perguruan tinggi. 

Dalam kompetisi ini, tim 'Roboknights' siswa kelas 5 dan 6 SWA berhasil meraih penghargaan tertinggi Champion's Award FLL. Hal ini sekaligus mengantarkan tim "Roboknights" SWA lolos ke perlombaan robotik selanjutnya, "The World Festival FIRST Lego League Championship" di Houston, Texas, Amerika Serikat, bulan April 2019.

Selain itu, di kategori regular WRO, siswa kelas 6 SWA mendapatkan penghargaan "Robot Performance Award", kelompok di tingkat SMP mendapatkan "Robot Design Award", dan siswa tingkat SMA SWA memenangkan "Robot Programming Award".

“Kami berharap lebih banyak lagi generasi anak bangsa Indonesia yang mengikuti lomba di bidang sains dan teknologi dan mengikuti lomba di ajang internasional di kemudian hari,” ujar Sofia.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/08/27/18535491/memacu-tumbuhnya-pendidikan-robotika-di-indonesia

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke