Salin Artikel

Kontribusi untuk Masyarakat lewat Writing Competition Beswan Djarum

KOMPAS.com - Djarum Foundation kembali menyelenggarakan "Writing Competition Djarum Beasiswa Plus 2018". Kompetisi ini terbuka bagi 500 Beswan Djarum (sebutan bagi mahasiswa penerima program Djarum Beasiswa Plus) 2017/2018 yang tersebar di 90 perguruan tinggi ternama di seluruh penjuru Indonesia.

“Writing Competition Beswan Djarum merupakan salah satu program Djarum Beasiswa
Plus yang memfasilitasi penerima beasiswa kami untuk berpikir kritis terhadap berbagai
permasalahan bangsa dan menuangkan gagasannya dalam bentuk esai berdasarkan
keilmuan yang ditekuninya," jelas Laksmi Lestari Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation kepada Kompas.com di acara babak Final Nasional Writing Competition Beswan Djarum 2018 di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Tidak hanya dalam bentuk tulisan, para peserta diharuskan pula mempresentasikan hasil olah-otak tersebut dalam sebuah ajang presentasi,” tambahnya.

1. Membangun karakter dan kepemimpinan

Lebih lanjut, Laksmi menuturkan bahwa Writing Competition merupakan program soft skills (keterampilan lunak) lanjutan dari dua soft skills utama yang telah diberikan kepada Beswan Djarum 2017/2018 yakni Character Building serta Leadership Development.

Mereka telah mendapat pembekalan karakter serta kepemimpinan menjadi sosok pemimpin yang visioner, komunikatif serta membawa pengikutnya menuju perubahan yang lebih baik.

Sebelum melaju ke tahap Final Nasional ini, para peserta Writing Competition terlebih dahulu menjalani kompetisi di fase regional yang dibagi dalam 4 wilayah yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Dari setiap wilayah tersebut, terpilih dua mahasiswa yang mewakili kategori Humaniora, Budaya dan Ilmu Sosial serta dua mahasiswa lainnya yang mewakili kategori Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Dari 4 wilayah tersebut, terpilih 16 Beswan Djarum berlaga di tahap Final Nasional yaitu: Muhammad Arief Sasmita (Institut Teknologi Bandung), Yuni Kulsum (UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Maria Wahyu Daniar (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Celine Christina Handoko (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya), Anthony Johan (Universitas Diponegoro), Lia Maduma (Universitas Diponegoro), Jowala Parmala Saga (Institut Pertanian Bogor), Maria Roswita (Universitas Tanjungpura), 

Selain itu ada pula Ade Nuradliyah (Universitas Swadaya Gunung Jati), Hena Rifa Fauziyah (Universitas Swadaya Gunung Jati), Dwi Sari Pupaningtyas (Universitas Brawijaya), Aulia Rizki Nuraina (Universitas Airlangga), Jovita Nathania (Universitas Kristen Satya Wacana), Verana Kartika Sari (Universitas Diponegoro), Farhanah Tamimiyah (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah), serta Adhit Prayoga (Universitas Riau).

Guna menemukan gagasan dan ide-ide terbaik dari para peserta, Djarum Foundation tahun ini memilih Dewan Juri Nasional dari nama-nama yang tak asing lagi seperti Eka Intan Kumala Putri (dosen/peneliti), Bayu Sutiyono (praktisi komunikasi dan media), serta Margareta Astaman (penulis dan pengusaha).

3. Kontribusi untuk masyarakat

“Apa yang dilakukan Djarum Foundation dalam Writing Competition ini harus terus dijalankan karena ini membuat mahasiswa lebih terlatih dalam membuat karya tulis dan pada akhirnya bisa member sumbangan berharga terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat,” ungkap Eka selaku ketua dewan juri.

Sementara itu, Bayu Sutiyono memberi apresiasi terhadap Beswan Djarum yang sudah
berani menuangkan ide dan gagasan mereka demi kemajuan bangsa. “Menurut saya esai dan presentasi mereka sudah merupakan gagasan-gagasan dan ide menarik mengingat mereka merupakan generasi zaman now yang pada umumnya cukup jauh dari literasi. Saya sangat mengapresiasi itu,” tutur Bayu Sutiyono. 

Hal serupa disampaikan Margareta Astaman, menurutnya peserta mampu menangkap detail isu atau problem-problem sederhana di sekitarnya untuk kemudian dibedah menjadi sebuah ide dalam penulisan.

“Jadi memang bukan suatu persoalan yang rumit dan mengawang-awang. Mereka mengangkat persoalan-persoalan itu dari pengalaman mereka sebagai mahasiswa, sebagai masyarakat biasa, namun mereka punya cara yang unik sebagai solusinya,” papar penulis yang biasa disapa Margie ini.

Di hadapan para dewan juri, setiap peserta diberikan waktu selama 20 menit mempresentasikan ide atau gagasan. Setelah itu, dewan juri diberikan waktu 20 menit untuk melakukan sesi tanya jawab kepada peserta.

Tak sampai di sana, sesi tanya jawab selama 20 menit juga diberikan kepada peserta lain yang ingin menggali lebih dalam tentang gagasan atau ide yang dipresentasikan.

Berikut data pemenang Final Nasional Writing Competition Beswan Djarum 2018:
Kategori Humaniora, Budaya dan Ilmu Sosial:

  • Juara I : Verana Kartika Sari (Jurusan Teknik Industri Universitas Diponegoro). Judul Karya Tulis: Wujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020 Dengan Strategi Reverse Logistic.
  • Juara II : Aulia Rizky Nuraina (Jurusan Hubungan Internasional Universitas Airlangga). Judul karya Tulis: Penyediaan Audio-Book Bagi Tunanetra Untuk Meningkatkan Literasi Kota Surabaya.
  • Juara III: Farhanah Tamimiyah (Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah). Judul Karya Tulis: Biblioterapi Didaktik: Sebagai Inovasi Terapi Mental Dasar bagi Penderita Kanker.

Kategori Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK):

  • Juara I : Jowala Parmala Saga (Jurusan Manajemen Institut Pertanian Bogor). Judul Karya Tulis: “Vertixplan”: Aplikasi Solusi Pertanian untuk Kids Zaman Now.
  • Juara II : Anthony Johan (Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro). Judul Karya Tulis: Pemanfaatan Zeolit Alam Teraktivasi Desa Rebug Kemiri Purworejo dan Desa Ngendut Slahaung Ponorogo Untuk Absopsi Zat Warna Naftol yang Banyak Digunakan dalam Industri Batik.
  • Juara III : Maria Roswita (Jurusan Farmasi Universitas Tanjungpura). Judul Karya Tulis: KOMBUKUSANG (Kombucha Kulit Pisang) Kepok Minuman Sehat Kaya Manfaat.

Para pemenang Final Nasional Writing Competition Djarum Beasiswa Plus baik dari kategori Humaniora, Budaya dan Ilmu Sosial serta kategori Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ini akan diberikan apresiasi sebesar Rp 20 juta bagi juara pertama, Rp 15 juta untuk juara kedua dan Rp 10 juta bagi juara ketiga.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/09/05/22302691/kontribusi-untuk-masyarakat-lewat-writing-competition-beswan-djarum

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke