Salin Artikel

Untar Membangun Sinergi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

KOMPAS.com - Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat  Untar (DPPM) Universitas Tarumanagara (Untar) mengadakan Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SENAPENMAS) 2018  bertema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era IndustrI 4.0.”

Seminar dibuka  Rektor Prof Agustinus Purna Irawan, Jumat (7/9/2018) di kampus Untar menghadirkan pembicara CEO KPMG Siddharta Advisory Irwan Djaja dan Teoh Ai Ping dari Universiti Sains Malaysia.

1. Kesiapan hadapi teknologi distruptif

Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan semua sektor kehidupan kini telah berbasis teknologi informasi termasuk bidang pembelajaran. Sudah waktunya mengimplementasikan perkembangan ini untuk membantu proses pendidikan khususnya di perguruan tinggi.

“Salah satu cara menghadapi era industri 4.0 di dunia pendidikan tinggi adalah dengan berkolaborasi antar institusi seperti yang saat ini kita lakukan”, ungkapnya.

Sementara itu, Direktur PPM Untar Jap Tji Beng mengungkapkan kesiapan dalam menghadapi ekonomi dan teknologi disruptif menjadikan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi sebagai satu kesatuan berhubungan dan senantiasa diperbaharui dan disempurnakan.

2. Sinergi penelitian dan pengabdian masyarakat 

“Senapenmas ini mencerminkan makna integrasi dan keberlanjutan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh”, ujarnya.

Pemilihan tema Senapenmas kali ini melihat iklim bisnis dan industri semakin kompetitif. Kecanggihan teknologi dan informasi menuntut sumber daya manusia memiliki kompetensi lebih dan mampu mengimbangi perkembangan industri berbasis teknologi digital.  

Inilah menjadi peluang sekaligus tantangan terbesar bagi perguruan tinggi, khususnya Untar dalam mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0.

Dalam sesi diskusi, Irwan mengatakan industri harus siap menghadapi era 4.0. Pasalnya, kompetisi tidak lagi antar sesama platform melainkan multidimensi. Guna menghadapi era industri 4.0, perguruan tinggi harus menyiapkan lulusan siap berkompetisi.

3. Kolaborasi pendidik dan siswa 

“Kita jangan hanya menciptakan mahasiswa sekadar lulus atau ikut SAP (Satuan Acara Perkuliahan), karena industri butuh lulusan mampu melihat ke depan, memiliki kapabilitas, haus terhadap perubahan baru, memiliki data dan analitis,” katanya.

Senada, Teoh Ai Ping mengatakan tahun 2020 dunia kerja membutuhkan entry level yang memiliki pemikiran kritis dan mampu memecahkan masalah, keterampilan bahasa, berkomunikasi, kreatif dan inovatif, berjiwa entrepreneur, memiliki daya tahan, kepemimpinan, kasih sayang dan kesadaran, nilai dan etika.

Hal ini perlu dilakukan pula oleh pendidik atau dosen. Jika era 1.0 pola pembelajaran dosen dan mahasiswa dilakukan secara terpusat (teacher centered education), era 2.0 pola guru dan siswa merespon (teacher and student response), era 3.0 pembelajaran berbasis permasalahan (problem based learning), maka di era 4.0 pendidik harus berkolaborasi dengan siswa.

“Di era 4.0 kita harus menggabungkan pola pembelajaran itu, kita harus inisiatif,” katanya. Senapenmas 2018 berlangsung selama dua hari diikuti 122 pemakalah dari 23 institusi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 

https://edukasi.kompas.com/read/2018/09/07/18491681/untar-membangun-sinergi-penelitian-dan-pengabdian-masyarakat

Terkini Lainnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke