KOMPAS.com - Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan meningkatkan kualitas guru. Seperti disampaikan Menteri Pendidikan Kebudayaan Muhadjir Effendy, guru merupakan ujung tombak kurikulum.
Terlebih perubahan teknologi yang dinamis turut menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pendidikan. Masalah ini menjadi pokok bahasan dalam acara peluncuran program "Quipper Super Teacher", 17 September 2018, di Jakarta.
Dalam program ini, Quipper Indonesia, perusahaan edukasi berbasis teknologi, merancang program dimana sejumlah guru profesional dan publik figur mengajar di Quipper Video sebagai terobosan untuk membantu generasi milenial mengasah berpikir kritis dan kreatif agar siap menghadapi tantangan abad 21.
Tantangan pendidikan era teknologi
Dalam sambutan, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Tagor Alamsyah Harahap menyampaikan ada 4 kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik.
"Kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreatif menciptakan inovasi adalah 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki agar SDM kita siap menghadapi tantangan abad 21," jelas Tagor. Untuk itu, peran guru menjadi sangat penting dalam membantu siswa menggali potensi diri.
Hal senada disampaikan Takuya Homma, Country Manager Quipper Indonesia. Takuya menyampaikan ada 3 tantangan penting dalam dunia pendidikan saat ini, "Pertama terkait akses, kedua soal kualitas pendidikan dan ketiga bagaimana membangun ekosistem pendidikan," ungkap Takuya.
Takuya menambahkan, peran guru menjadi sangat krusial dalam menghadapi tantangan tersebut. Untuk itu peningkatan komptensi guru sangat memegang peranan dalam peningkatan kualitas pendidikan, pemerataan akses dan juga membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik.
Guru inspiratif bagi generasi milenial
Atas dasar pemikiran tersebut, Quipper Indonesia meluncurkan program "Quipper Super Teacher". Program ini terdiri dari individu berbakat dengan latar belakang dan keahlian berbeda untuk berkontribusi menjadi guru melalui platform teknologi Quipper Video.
Tahap awal, Quipper menggandeng Febby Rastanty dan Vidi Aldiano untuk mengajar. "Mereka dipilih karena memiliki prestasi akademik, passion untuk mengajar dan juga memiliki visi sama memajukan dunia pendidikan Indonesia," ujar Pipit Indrawati, Head of Content Quipper Indonesia.
Vidi Aldiano selain sukses sebagai penyanyi juga berhasil meraih gelar magister di University of Manchester sedangkan Febby Rastanty berhasil gelar cum laude sarjana hukum dari Universitas Indonesia dalam waktu 3,5 tahun.
Dalam Quipper Video, Vidi mengajar mata pelajaran Biologi sedangkan Febby mengajar subyek Kimia. Keduanya menyampaikan 'jatuh hati' pada mata pelajaran 'sulit' tersebut karena terinspirasi guru yang mampu mengajar dengan menarik dan menyenangkan.
Teknologi solusi pemajuan pendidikan
Untuk meningkatkan kompetensi, guru juga perlu meningkatkan kualitas pembelajaran, diantaranya dengan memberikan konten yang menarik dan memanfaatkan teknologi yang sangat dekat dengan generasi milenial.
"Saat ini fokus kami adalah merancang konten untuk generasi milenial dengan menitikberatkan pada kemampuan berpikir kreatif dan konten aplikatif yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan multimedia seperti animasi dalam video diharapkan juga dapat meningkatkan minat dan motivasi generasi milenial dalam belajar," jelas Pipit.
Hal senada disampaikan Vidi yang melihat edukasi berbasis teknologi sebagai sebuah solusi dalam tantangan akses dan pemerataan kualitas pendidikan. "Dengan teknologi ini siswa dapat belajar dimanapun dan kapanpun tanpa dibatasi waktu dan tempat. Teknologi juga dapat memberikan kesempatan semua anak memperoleh kualitas pendidikan yang sama dari guru berkompeten," kata Vidi.
Hal senada disampaikan Febby, "Dengan menggunakan teknologi, guru akan semakin dekat dengan generasi milenial karena gadget kini merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari mereka."
Febby menyampaikan para guru perlu memanfaatkan teknologi agar pembelajaran semakin menarik dan dapat memberikan inspirasi pada siswa sehingga siswa tidak hanya mampu menghafal dan menggunakan rumus namun juga berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah.
Dok. Kompas.com
https://edukasi.kompas.com/read/2018/09/17/17514141/melahirkan-guru-super-untuk-generasi-digital