Salin Artikel

"Pengasuhan Lebay" Abaikan Potensi Anak, Ini Ciri-Cirinya

KOMPAS.com - Banyak orang tua mengkhawatirkan prestasi yang diraih anak atau khawatir terhadap masa depan anak saat dewasa. Tidak jarang sikap ini secara tidak sadar diikuti dengan membandingkan dengan anak orang lain.

Dengan kekhawatiran itu, orang tua seringkali menerapkan berbagai strategi dan stimulasi melalui kursus-kursus serta kegiatan edukatif lainnya. Tujuannya, agar anak berprestasi sehingga diharapkan mampu memupus kekhawatiran orang tua.

“Ketika didapati anak tersebut tidak berhasil mencapai target atau prestasi yang diharapkan, orang tua kebingungan. Tidak jarang ia menambah berbagai kegiatan yang dianggap bisa meningkatkan prestasi, menyalahkan sekolah dan menganggap sekolah tidak mampu mendidik anaknya,” jelas Kepala Sekolah Dasar Olifant Jogjakarta, Mariana Hastuti, seperti dikutip dari Sahabat Keluarga Kemendikbud.

Cara yang dilakukan orang tua itulah yang menurut Mariana disebut pola pengasuhan hyper parenting atau pola asuh lebay (berlebihan).

Mariana menjelaskan, pengertian hyper parenting merupakan usaha yang dianggap "baik" dan dilakukan orang tua dalam pola pengasuhan. Tujuannya untuk memberikan stimulasi "positif" kepada anak tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau kemampuan anak tersebut.

Ciri-ciri orang tua dengan pola hyper parenting 

Mariana memberikan ciri-ciri orangtua yang mulai dihinggapi "pola asuh lebay":

  • Menerapkan disiplin terlalu ketat pada anak dan kurang mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi.
  • Selalu merasa khawatir dengan masa depan anak.
  • Menitikberatkan prestasi kognitif dan akademis pada anak.
  • Merasa cemas jika anaknya dianggap tidak sepintar anak-anak yang lain.
  • Membandingkan anak dengan teman-temannya
  • Selalu merasa kurang atas hasil pencapaian anak,
  • Merasa kecewa ketika anak tidak bisa memenuhi harapannya.

Efek penerapan hyper parenting

Menurut Mariana, ada efek penerapan hyper parenting bagi anak-anak, antara lain:

  • Anak merasakan kecemasan, mengalami gangguan fisik, menjadi sulit konsentrasi ketika belajar di sekolah.
  • Anak tidak memiliki empati dan menilai segala sesuatu dengan materi.
  • Anak tidak mau mengikuti kegiatan sekolah bahkan menolak untuk mengikuti berbagai kursus yang sudah dijalaninya.
  • Prestasi akademik anak bisa menurun, tidak mampu mengembangkan logika berpikir, tidak bisa mengekspresikan kehendak atau keinginan diri.
  • Anak akan terlihat kurang bahagia, murung, menyendiri di dalam kamar, menghindari relasi, atau bahkan membuat anak menjadi mudah marah.  

“Anak mungkin terlihat menikmati dan senang dengan aktifitas berlebih yang mereka jalani. Mungkin juga mereka sebenarnya tidak menikmati namun mereka tetap menjalaninya karena ingin menuruti orangtuanya,” ujarnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/09/19/23052821/pengasuhan-lebay-abaikan-potensi-anak-ini-ciri-cirinya

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke