Salin Artikel

COMIC 2018 Melawan Perundungan Siber

KOMPAS.com - Communication Department Binus University kembali menyelenggarakan kompetisi tahunan "Communication in Action (COMIC) 2018" dengan tema “Think then Post: Stop Cyberbullying.”

Final kompetisi ini diadakan di Gedung Serbaguna Kominfo, Jakarta Pusat, dan berhasil mengumpulkan 135 karya dari 3 kategori lomba.

Tema mengenai cyberbullying ini diangkat sebagai keseriusan Binus University dalam menghentikan kekerasan terhadap anak. Selain itu sekaligus memperingati Hari Anti Kekerasan Internasional yang jatuh di tanggal 2 Oktober, dan Hari Kesehatan Mental Internasional pada tanggal 10 Oktober.

Siswa jadi korban cyberbullying

UNESCO dan Science Daily menyampaikan pada tahun 2017 remaja usia 9-17 tahun rentan terhadap efek negatif internet, termasuk cyberbullying. Dampaknya, anak-anak yang pernah menjadi korban cyberbullying dua kali lebih rentan untuk menyakiti diri sendiri dan melakukan tindakan bunuh diri.

Sayangnya hanya satu penelitian tercatat mengenai jumlah cyberbullying di Indonesia, yaitu dari Triantoro Safaria. Menurut Safaria, dari 102 SMA yang ada di Yogyakarta, 89% siswanya sempat menjadi korban cyberbullying setidaknya sekali.

“Tema ini diangkat sebagai bentuk kepedulian Communication Department, Binus University terhadap isu cyberbullying yang marak akhir-akhir ini. Cyberbullying banyak menyerang anak muda berusia dibawah 25 tahun, dan dapat berakibat fatal, seperti gangguan emosional hingga bunuh diri,” ujar Maria Anggia Head of Communication Department, Binus University.

Situasi di atas juga dikhawatirkan Junito Drias, tenaga ahli kampanye Wahana Visi Indonesia. “Lalu lintas komunikasi massa pada era sekarang, 80% memakai kanal internet. Itu artinya si pengguna sangat rawan mengalami cyberbully,” ujarnya.

"Menurut laporan UNICEF tahun 2016, 41 hingga 50% remaja Indonesia pernah mengalami cyberbully (perundungan siber). Kami yakin bahwa solusi riil atas permasalahan ini adalah peningkatan literasi digital secara masif, komprehensif, dan sistematis," Dedy Permadi selaku Ketua Umum GNLD (Gerakan Nasional Literasi Digital) Siberkreasi.

Dedy menambahkan, kompetisi COMIC 2018 adalah salah satu pendekatan kreatif dalam menebarkan kepedulian terhadap perundungan siber dan mengurangi potensi ancaman di dunia maya bagi generasi muda.

Kompetisi ini merupakan hasil kerja sama antara Communication Department Binus University, Wahana Visi Indonesia (WVI), Campaign.com, Siberkreasi dan Kominfo. COMIC 2018 memiliki 3 kategori lomba, yaitu public speaking, e-poster, dan video campaign berdurasi 1 menit.

Lomba ini dibuka untuk umum, mulai dari usia 15 tahun hingga 23 tahun, dan sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa. 

Penilaian tim Dewan Juri melihat beberapa aspek seperti orisinalitas, kreativitas, dan kesesuaian karya dengan tema cyberbullying. Peserta mengirimkan karya secara online, selanjutnya dipilih 10 finalis dari public speaking, 5 finalis dari e-poster dan 5 finalis dari video campaign.

Berikut pengumuman pemenang "COMIC 2018"

Video Campaign

  • Juara 1: Lens Production – Binus University
  • Juara 2: Suwung Production – Universitas Muhammadiyah Malang
  • Juara 3: AONE – Binus University

E-Poster

  • Juara 1: Faire – Universitas Kristen Petra
  • Juara 2: Dinda, Fira, Syafira – Binus University
  • Juara 3: Rinchel – Universitas Kristen Petra

Public Speaking

  • Juara 1: Maharani Katansa
  • Juara 2: Tri Nur Auliyaa
  • Juara 3: Valencienes Michelle Haryono

https://edukasi.kompas.com/read/2018/10/08/10570981/comic-2018-melawan-perundungan-siber

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke