KOMPAS.com - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengkoordinasikan dan memobilisasi bantuan kemanusian, baik dari pegawai pusat Kemenristekdikti maupun dari Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) di bawah koordinasi Kemenristekdikti untuk disalurkan kepada para korban di Palu dan Donggala.
Perguruan Tinggi dan LPNK memiliki sumber daya yang sangat dibutuhkan bagi penanganan korban bencana alam. Bantuan yang berhasil dihimpun mulai dari bantuan materil hingga tenaga ahli medis, psikolog, ahli sanitasi dan tenaga ahli lain yang dibutuhkan bagi pemulihan pascabencana.
Pemutakhiran data korban bencana
Berdasarkan data Kemenristekdikti, saat ini terdapat 37 Perguruan Tinggi di wilayah Sulawesi Tengah baik negeri maupun swasta dan 61.827 mahasiswa. Kemenristekdikti saat ini tengah mengumpulkan data mengenai dosen, mahasiswa ataupun tenaga kependidikan di perguruan tinggi yang menjadi korban bencana alam ini.
Menristekdikti Mohamad Nasir menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah gempa dan tsunami yang dialami saudara sebangsa setanah air di Palu dan Donggala.
Menristekdikti menghimbau masyarakat dan civitas akademika untuk tetap waspada akan gempa susulan dan saling bahu membahu dalam menghadapi musibah ini.
Pemerintah pastikan beasiswa
Dalam siaran pers resmi (3/10/2018), Menristekdikti memastikan Pemerintah akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa korban bencana.
Kemenristekdikti akan memberikan bantuan beasiswa baik bagi mahasiswa yang tengah kuliah di Palu dan Donggala maupun mahasiswa asal Palu dan Donggala yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi di luar Sulawesi Tengah.
Berdasarkan data Kemenristekdikti saat ini terdapat 3.530 mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang tengah menempuh studi di 35 perguruan tinggi di Indonesia.
Jangan sampai kuliah terkatung karna bencana
”Jangan sampai mahasiswa terkatung-katung akibat bencana sehingga kuliah berhenti, jangan sampai terjadi. Nanti apa pembebasan biaya di kampus ataupun beasiswa, akan kita lakukan pembahasan bersama rektor,” ujar Menristekdikti.
Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari tim penanganan bencana di Universitas Tadulako, sejauh ini tidak ada korban jiwa dari mahasiswa asing yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi di Palu dan Donggala.
Mahasiswa asing yang tengah kuliah di Palu dan Donggala antara lain berasal dari Vietnam, Timor Leste, dan Thailand.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/10/08/20250761/menristek-pemerintah-pastikan-beasiswa-mahasiswa-terdampak-bencana