Salin Artikel

Pilih Orangtua Tipe "Helikopter" atau "Bebas-bebas Saja"?

KOMPAS.com - Ada berbagai macam jenis pola asuh yang diterapkan orangtua kepada anak-anaknya. Dua di antaranya adalah "helicopter parenting" dan "free range parenting".

"Helicopter parenting", orangtua terlalu fokus dengan anak-anak mereka. Penganut pola asuh ini biasanya terlalu bertanggung jawab atas pengalaman anak-anak mereka sehingga selalu takut melepas anak main sendiri.

Mulai dari tempat mainnya, teman-temannya, bahkan guru-gurunya di sekolah. Bisa dikatakan cenderung terlalu protektif dan membuat anak menjadi tidak nyaman.

Kebalikannya, "free range parenting" adalah pola asuh yang mendorong anak untuk lebih mandiri. Orangtua dengan jenis pola asuh ini biasanya membiarkan anak untuk mengeksplorasi diri mereka sebanyak mungkin, meski dengan konsekuensi terluka saat bermain, ribut dengan teman sebaya, hingga merasakan kegagalan dalam hidup.

Kedua pola asuh tersebut pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Untuk itu, alangkah baiknya bila kita bisa menyeimbangkan kedua pola asuh tersebut dengan baik.

Forum Sahabat Keluarga Kemendikbud memberikan beberapa tips untuk menyeimbangkan pola asuh tersebut:

1.Kesempatan menyelesaikan masalah

Saat anak menemukan masalah, biarkan ia mencoba menyelesaikannya terlebih dahulu. Kita bisa membantunya tapi jangan terlalu sering. Beri satu dua saran yang kiranya baik untuknya dan selalu usahakan agar tidak terlibat langsung dalam masalahnya.

2. Tetap berada dalam pengawasan

Saat anak bermain di luar, awasilah dari tempat yang tidak terlalu jauh darinya. Cukup perhatikan bagaimana ia berinteraksi dengan teman-temannya tanpa masuk ke dalam kegiatan bermain mereka.

3. Izinkan belajar dari kegagalan

saat anak menemui kegagalan, pahamilah bahwa dari kegagalan tersebut, anak dapat belajar. Contohnya saat anak gagal dalam sebuah perlombaan, biarkan mereka belajar menilai sendiri, apa yang membuat mereka gagal dalam kesempatan ini. Dari sinilah mereka akan belajar mengenai tanggung jawab, ketahanan, dan kemandirian.

4. Berikan batasan logis

berikan batasan yang masuk akal dalam aktivitasnya. Misalnya, saat anak akan bermain buat kesepakatan kecil seperti kapan anak harus pulang agar Anda tidak khawatir. Atau bisa juga dengan membiasakan anak pamit dan izin saat akan bermain agar tidak menimbulkan rasa khawatir.

Menjaga dan membimbing anak adalah tanggung jawab setiap orangtua, dan setiap orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Jangan sampai keinginan orangtua membahagiakan anak justru menjadi penghalang perkembangan sosial emosi mereka. 

https://edukasi.kompas.com/read/2018/10/16/19165021/pilih-orangtua-tipe-helikopter-atau-bebas-bebas-saja

Terkini Lainnya

Cek Jurusan Kuliah yang Cocok bagi Perempuan dan Dibutuhkan di Masa Depan

Cek Jurusan Kuliah yang Cocok bagi Perempuan dan Dibutuhkan di Masa Depan

Edu
Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Edu
Kurikulum dan Magang Jadi Kunci Mahasiswa Arsitektur PresUniv Cepat Terserap Pasar Kerja

Kurikulum dan Magang Jadi Kunci Mahasiswa Arsitektur PresUniv Cepat Terserap Pasar Kerja

Edu
Prof. Adnan Hamid Dilantik jadi Pejabat Sementara Rektor UP

Prof. Adnan Hamid Dilantik jadi Pejabat Sementara Rektor UP

Edu
Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

Edu
Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

Edu
Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Edu
Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

Edu
Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

Edu
PPM Manajemen Dukung 'The Asian Banker Summit 2025' untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

PPM Manajemen Dukung "The Asian Banker Summit 2025" untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

Edu
Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

Edu
Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

Edu
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Edu
Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

Edu
Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke