KOMPAS.com - Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) telah dibuka oleh Purwadi Sutanto, Direktur Direktorat Pembinaan SMA dan berlangsung tanggal 15-20 Oktober 2018 di kota Semarang, Jawa Tengah.
Tahun ini OPSI 2018 mengangkat tema ”Meneliti Itu Seru” dan diikuti 275 SMA dan 55 Madrasah Aliyah dari 30 provinsi. Dari 1.593 proposal penelitian tersaring sebanyak 900 naskah laporan penelitian di tahap penilaian naskah dan kemudian menjadi 105 naskah terbaik dari 199 siswa di babak final.
Bidang lomba pada OPSI tahun 2018 dikelompokkan menjadi 3 kategori bidang penelitain, yaitu:
Menciptakan daya saing berbasis iptek
OPSI merupakan salah satu agenda dari Kemendikbud yang secara konsisten diselenggarakan bahkan sejak tahun 1977 ketika bernama Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR).
Dalam 6 tahun terakhir ini OPSI telah berafiliasi dengan beberapa ajang kompetisi penelitian bereputasi sehingga para pemenang dalam ajang ini akan dikirim dalam ajang penelitian tingkat internasional.
"OPSI semakin memiliki nilai strategis sebagai salah satu wahana meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan kita. Kita dituntut untuk meningkatkan daya saing ekonomi global yang lebih menekankan pada kreatifitas dan inovasi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi," jelas Direktur Direktorat Pembinaan SMA Purwadi Sutanto.
Purwadi menambahkan, dalam konteks daya saing global, pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta pendidikan vokasi bertanggung jawab menumbuhkan daya inovasi dan kreasi untuk menjamin lahirnya para innovator dan entrepreneur.
Untuk itu sekolah diharapkan menjadi tempat untuk menumbuhkan dan memperkuat potensi inovasi dan daya saing melalui STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics), baik melalui intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
"Yang tidak kalah pentingnya adalah memikirkan tindak lanjut pembinaan dan penghargaan kepada siswa berprestasi dan karyanya. Penghargaan dan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dan paten karya mereka juga harus dibina secara serius," tegas Purwadi.
Hal senada disampaikan Juandanilsyah Kasubdit Peserta Didik, "OPSI ingin mengubah pandangan umum siswa terhadap penelitian yang dianggap serius, sulit dan membosankan."
Juanda berharap melalui ajang OPSI ini akan dapat menumbuhkan minat penelitian siswa. "OPSI ingin memberikan siswa pengalaman meneliti dengan cara menyenangkan, sehingga minat meneliti terus meningkat dan dapat ditularkan pada teman dan lingkungannya," tambahnya.
Dalam kegiatan ini juga diluncurkan secara resmi buku "Meneliti Itu Seru" yang disusun oleh pembina OPSI dan diterbitkan Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud.
Karya buku "Meneliti Itu Seru" dimaksudkan sebagai wujud nyata untuk mencapai tujuan OPSI dan juga untuk memberikan panduan penelitian bagi peneliti muda.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/10/17/19034471/meningkatkan-daya-saing-global-lewat-budaya-penelitian-di-sma