KOMPAS.com - Mantra dalam dunia Harry Potter menjadi bahasa kunci manusia masuk dalam keajaiban dunia sihir. Kini, ada bahasa baru generasi milenial dalam memasuki era teknologi abad 21: coding.
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang mampu menguasai dunia. Negara-negara Asia seperti India, Korea, dan China sudah masuk dalam arus dan mendominasi industri. Banyak start up yang muncul dan tumbuh dari negara-negara tersebut.
Indonesia negara dengan potensi populasi terbesar ke-4, masih kekurangan developer program berkualitas. Untuk mengisi kekurangan talenta tersebut, banyak startup dan perusahaan kemudian lebih memilih merekrut pekerja asing.
Kendala pembelajaran coding
Banyak lulusan Tehnik Informatika di Indonesia tapi belum tentu semuanya langsung dapat kerja atau mudah dapat kerja. Kendalanya ada pada penggunaan bahasa Inggris dalam belajar atau mengembangkan kemampuan mereka dalam penguasaan bahasa pemograman.
Selain kendala bahasa, mahalnya pembelajaran bahasa pemograman juga menjadi salah satu alasan, mengapa coding masih menjadi studi
Hal inilah yang kemudian mendorong Nicholas Rahardja dan Marco Widodo, siswa British School Jakarta merilis platform BelajarCoding.online.
Ditemui disela-sela seminar "The Importance of Technology for Indonesia's Youth", 27 Oktober 2018 di @America, Jakarta, mereka menyampaikan keinginan untuk membantu meningkatkan jumlah anak muda Indonesia yang ingin belajar dan mengerti apa itu coding.
Coding berbasis bahasa Indonesia
"Kami mengidentifikasi kurangnya minat anak muda Indonesia belajar coding, meskipun permintaan pengembang program terus bertambah. Masalah ini berasal dari fakta bahwa sebagian besar situs belajar coding itu berbahasa Inggris," jelas Nicholas kepada Kompas.com.
Marco menambahkan, hal ini menjadi kendala bagi sebagian besar anak muda Indonesia yang tidak kurang fasih bahasa Inggris untuk belajar online dari situs berbahasa Inggris.
Kehadiran Belajar Coding diharapkan dapat memecahkan masalah dengan mengajarkan pelajaran coding dalam bahasa Indonesia dengan mudah dan menarik bagi orang banyak terutama anak muda.
Nicholas mengatakan, “Belajar Coding hadir untuk melayani. Yang teman-teman lakukan hanyalah masuk ke situs web dan mulai belajar Java dan Python langsung di tempat. Semakin banyak latihan yang mereka lakukan semakin banyak medali atau reward yang mereka dapatkan."
Ia menambahkan, BelajarCoding juga menggunakan keterampilan berpikir kritis dalam mencari tahu apa yang akan memotivasi mereka untuk terus belajar.
Menurut Co-Founder BelajarCoding, Marco BelajarCoding menjadi kontribusi kepada negaranya, Republik Indonesia.
“Sulit untuk memikirkan di mana untuk mulai menyelesaikan masalah kemiskinan dan kurangnya pendidikan. Tapi sekarang saya bisa pergi tidur di malam hari dengan tenang saat mengetahui bahwa ada seseorang di pulau terpencil yang masuk ke situs web kami dan belajar bagaimana coding dalam bahasa Indonesia,” ungkap Marco.
Menurutnya, hanya 23 juta dari 240 juta orang di Indonesia mampu berbicara bahasa Inggris, kurang dari 10%. Ini berarti 90% dari populasi kehilangan kesempatan belajar coding.
Mereka berencana tetap akan membebaskan biaya akses masuk belajarcoding.online agar semakin banyak anak muda Indonesia yang siap berkompetisi secara global melalui kemampuan coding atau pemograman.
Langkah yang akan diambil selanjutnya oleh BelajarCoding adalah menjangkau 8 juta audiens siswa melalui platform pengajaran online dan bergabung dengan banyak pihak termasuk UNICEF yang berfokus pada pengembangan orang muda.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/10/27/15212431/coding-mantra-baru-milenial-masuk-keajaiban-era-industri-40