Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

ASEAN Mulai Lirik Pendidikan Vokasi SMK Indonesia

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia fokus pada pengembangan dan penguatan pendidikan vokasi. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam Pertemuan Menteri-Menteri Pendidikan ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations Education Ministers Meeting (ASED), di Nay Pyi Taw, Myanmar, Rabu (31/10/2018).

"Indonesia dengan penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan struktur populasi yang relatif muda, berusaha untuk mendapatkan manfaat dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja yang terampil melalui pendidikan berkualitas," disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy di dalam forum ASED ke-10.

Dalam menghadapi revolusi industri keempat, di mana unsur digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam dunia usaha dan industri, penting bagi Indonesia menyiapkan generasi muda terampil.

Terutama lulusan sekolah menengah agar mampu memasuki dunia kerja semakin kompetitif dan sangat bervariasi sesuai dengan perkembangan zaman yang dinamis.

Desain kurikulum vokasi

"Meningkatnya pasokan tenaga kerja terampil dengan kualifikasi dan kompetensi di tingkat ASEAN pasti akan menentukan desain pengembangan dan membawa pendidikan vokasi ke arah yang lebih baik, di tingkat pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi," kata Mendikbud seperti dilansir dari laman Kemendikbud.

Muhadjir mengungkapkan bahwa saat ini strategi Indonesia dalam menyiapkan tenaga terampil lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) beralih pada kebutuhan industri atau demand side.

Dengan demikian, penyusunan kurikulum dan peran serta industri sebagai calon pengguna, semakin ditingkatkan. Hal ini berlaku baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. 

Diharapkan lulusan SMK semakin siap menghadapi dunia profesional di era keterbukaan pasar kerja dan revolusi industri keempat.

ASEAN lirik pendidikan vokasi

"Karena itu kurikulum 60 persen ditentukan dunia usaha. Kemudian proses belajar mengajar juga lebih banyak pada praktik di dunia usaha dan dunia industri," ujar Mendikbud.

Sistem pendidikan kini diterapkan di Indonesia, menurut Mendikbud, telah sesuai ASEAN Work Plan on Education 2016-2020, di mana pendidikan vokasi tercakup di dalamnya. Dan saat ini rata-rata negara ASEAN telah mengembangkan pendidikan vokasi.

Mendikbud mengungkapkan bahwa negara Myanmar dan Thailand, tertarik meningkatkan kerja sama pendidikan dengan Indonesia. "Sebab mereka menilai, apa yang dilakukan Indonesia dapat pula diadopsi dan diterapkan di negaranya," kata Muhadjir.

Perhelatan ASED telah menjadi kesempatan bagi para menteri pendidikan negara-negara ASEAN untuk saling bertukar pengalaman tentang sistem dan program pendidikan yang sedang dilaksanakan di negara masing-masing.

Mitra regional dan internasional

Selain itu, ASED juga menjadi momen bagi negara anggota ASEAN untuk saling menjajaki kerja sama di bidang pendidikan. Mendikbud mengucapkan terima kasih atas jalinan kerja sama pendidikan antarnegara anggota ASEAN yang semakin kuat dan memberi manfaat bagi semua pihak.

Kemajuan pembangunan pendidikan nasional tak lepas dari dukungan kuat dari berbagai mitra pendidikan dan sejumlah pemangku kepentingan utama baik di tingkat nasional, regional dan internasional.

"Saya percaya bahwa mengatasi hambatan dan tantangan dalam memajukan pendidikan di negara-negara anggota ASEAN dapat diwujudkan melalui mobilisasi dan berbagi pengetahuan, keterampilan serta praktik-praktik baik," pungkas Muhadjir.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/11/02/19384841/asean-mulai-lirik-pendidikan-vokasi-smk-indonesia

Terkini Lainnya

Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Edu
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Edu
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
Edu
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Edu
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Edu
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Edu
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
Edu
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
Edu
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Edu
Cara Cek Penerima KJP Plus 2025 SD-SMA, Bantuan hingga Rp 450.000 Per Bulan
Cara Cek Penerima KJP Plus 2025 SD-SMA, Bantuan hingga Rp 450.000 Per Bulan
Edu
Hanya Satu Sekolah Kedinasan Pakai Syarat Nilai UTBK SNBT, Berapa Skornya?
Hanya Satu Sekolah Kedinasan Pakai Syarat Nilai UTBK SNBT, Berapa Skornya?
Edu
Lowongan Magang PTPN I bagi Mahasiswa dan 'Fresh Graduate', Tanpa Batas Usia
Lowongan Magang PTPN I bagi Mahasiswa dan "Fresh Graduate", Tanpa Batas Usia
Edu
Unpad Buka Seleksi Mandiri IUP, Ada 13 Prodi dan Bisa 'Double Degree'
Unpad Buka Seleksi Mandiri IUP, Ada 13 Prodi dan Bisa "Double Degree"
Edu
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Edu
AI Bisa Gantikan Manusia yang Tidak Siap Menghadapi Perubahan
AI Bisa Gantikan Manusia yang Tidak Siap Menghadapi Perubahan
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke