Salin Artikel

Riset Indonesia Masuk Peringkat 2 ASEAN

KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir dalam acara ISE yang digelar 1-4 November 2018 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Serpong menyampaikan program pemerintah melalui Nawa Cita ke-6 memberikan tekanan khusus kepada penguatan daya saing.

Dalam meningkatkan daya saing, diperlukan kemampuan nasional untuk menyelesaikan masalah kebutuhan dasar, efisiensi ekonomi, dan inovasi.

“Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menerjemahkan misi itu ke dalam penyatuan komponen kegiatan riset, teknologi dan pendidikan tinggi, baik yang dikelola oleh Pemerintah maupun oleh swasta, agar melahirkan riset yang menjadi awal bergeraknya inovasi, untuk kemudian disiapkan lembaga dan sumberdayanya untuk meningkatkan produktifitas dan daya saing,” ujar Menristekdikti.

Penelitian naik peringkat 

Menteri Nasir menjelaskan riset yang selama ini dilakukan sebelum pemerintahan Presiden Jokowi selalu berada di ranking 4 di ASEAN dibawah Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Saat itu Indonesia ada 5.250 riset dipublikasi di internasional, sementara Thailand 9.500, Singapura 18.000, dan Malaysia 28.000.

Sesuai kebijakan dan arahan presiden riset-riset harus disederhanakan dalam pertanggungjawaban dan dihilirisasi pada Industri.

“Saat ini per tanggal 21 Oktober 2018 Riset Indonesia berada di ranking 2 ASEAN dengan jumlah riset sebanyak 22.222, Malaysia 24.045, Singapura 17.600, dan Thailand 13.200.

"Saat ini sudah masuk 965 inovasi yang masuk industri baik industri kecil, menengah maupun besar,” tutur Nasir.

Merayakan inovasi dan sains

Sementara itu, dilansir dari laman Kemenristekdikti, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan ISE 2018 adalah event menampilkan hasil riset karya anak bangsa sebagai kontribusi terhadap perkembangan iptek dan arah ilmu pengetahuan di Indonesia.

“Tema ISE Tahun 2018 adalah Celebrating Science and Innovation dengan tujuan untuk mengomunikasikan atau memasyarakatkan apa yang telah dilakukan peneliti Indonesia dalam bidang riset dan manfaatnya bagi masyarakat luas,” ujar, Handoko.

Handoko menjelaskan bahwa ISE diharapkan mampu menyebarluaskan hasil-hasil riset karya anak bangsa sehingga, hasil-hasil riset terimplementasikan secara nyata.

“Kami berharap hasil-hasil riset yang ditampikan di ISE dapat dimanfaatkan dalam pembuatan landasan kebijakan pemerintah sehingga bisa berkontribusi bagi peningkatan daya saing bangsa di tingkat dunia,” tegas Handoko.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/11/02/20424721/riset-indonesia-masuk-peringkat-2-asean

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke