KOMPAS.com - Program studi (prodi) Perencanaan Wilayah dan Kota, khususnya konsentrasi Real Estat, Universitas Tarumanagara (Untar) telah memasuki usia 30 tahun.
Prodi ini merupakan program unggulan baik S1 maupun S2 dan telah menghasilkan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan di pemerintahan dan sektor swasta dalam mengembangkan dan merencanakan pengembangan wilayah dan kota secara lebih komprehensif.
Hal tersebut disampaikan Rektor Untar Prof. Agustinus Purna Irawan dalam rangka memperingati 30 tahun lahirnya pendidikan real estat dan perencanaan kota di Indonesia.
Dalam peringatan tersebut prodi Perencanaan Wilayah dan Kota konsentrasi Real Estat bersama Magister Teknik Perencanaan Untar menyelenggarakan talk show bertema "The Next 30 Years of Urban and Real Estate Development in Indonesia", yang digelar Jumat (2/11/2018) di Auditorium kampus Untar.
Ambil peran positif dalam pembangunan
Disampaikan Agustinus, pengembangan wilayah dan kota di Indonesia berjalan pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat dan dunia bisnis memperoleh kawasan aman dan nyaman.
Oleh sebab itu perlu didesain dan direncanakan dengan baik sehingga menghasilkan wilayah dan kota ideal bagi semua pemangku kepentingan.
“Semoga keunggulan program studi perencanaan wilayah dan kota khususnya bidang real estat terus dapat dikembangkan dan dapat mengambil peran positif untuk pembangunan di Indonesia”, ujarnya.
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, salah satu pembicara mengakui saat ini provinsinya sedang melakukan transformasi dari penghasil timah ke pariwisata. Tantangan yang dihadapi wilayahnya adalah penyediaan infrastruktur dan hal tersebut memerlukan sumber daya manusia yang sudah siap.
Kerjasama dengan pemerintah daerah
Menurutnya, Untar sebagai perguruan tinggi yang memiliki program studi perencanaan wilayah dan kota sangat dibutuhkan kontribusi bagi pembangunan di daerahnya.
Kepala daerah yang juga alumni prodi real estat Untar ini mengatakan Untar sudah dikenal sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan entrepreneur sekarang saatnya lulusannya juga dapat berkiprah di pemerintahan untuk membantu pembangunan di daerah khususnya di Bangka Belitung.
“Dalam waktu dekat pemerintah provinsi Bangka Belitung dan Untar akan melakukan penandatanganan MoU untuk menyiapkan SDM yang dibutuhkan," ujarnya.
Selain Gubernur Bangka Belitung juga hadir sebagai pembicara Bupati Trenggalek Emil Dardak dan Bupati Kabupaten Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Talk show juga menghadirkan pembicara lain antara lain; Wibowo Muljono (Presiden DirekturAstra Land Indonesia), Karuna Murdaya (Direktur PT Central Cipta Murdaya), Alexander H. Kusuma (CEO Agung Sedayu Ritel) dan Sutedja Sidarta Darmono (Direktur PT. Jababeka, Tbk).
Acara ini diadakan bertujuan memperoleh gambaran mengenai pengembangan kota dan real estat di Indonesia dalam 30 tahun mendatang. Menghadapi hal tersebut, pemerintah daerah berperan sangat kuat dalam pengembangan daerahnya masing-masing dengan adanya desentralisasi kekuasaan.
Kecenderungan kedudukan kepala daerah yang dipegang generasi muda membawa perubahan dalam perencanaan dan pengembangan daerah akan sangat berperan untuk membentuk Indonesia di masa datang.
Begitu pula dengan perusahaan pengembang yang kepemimpinannya mulai beralih ke generasi kedua atau ketiga. Mereka merupakan generasi muda yang akan memberi pengaruh pada perencanaan dan pelaksanaan pembangunan proyek di perusahaannya.
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Untar adalah pengembangan dari prodi D3 Real Estat di mana Untar menjadi pelopor dalam berdirinya pendidikan bidang tersebut di Indonesia.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/11/05/18305271/30-tahun-prodi-real-estat-untar-berperan-positif-dalam-pembangunan