KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengharapkan kerjasama Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam perancangan konsep dan pelaksanaan program andalan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu Satu Desa Satu Perusahaan (One Village One Company).
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil saat bertemu Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria dan rombongan untuk membahas perkembangan Kampus Program Studi Di luar Kampus Utama, Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor (PSDKU SV-IPB) Sukabumi di Kantor Gubernur, Bandung, Rabu (31/10/2018).
Dikutip dari laman resmi IPB, Ridwan Kamil akan melibatkan IPB untuk melakukan riset menentukan komoditas yang dibutuhkan pasar serta mencari mitra perusahaan sebagai pembeli (off takers).
“Pada dasarnya program satu desa satu perusahaan merupakan strategi mengatasi ketimpangan ekonomi di Jawa Barat dengan harapan warga pedesaan bisa lebih mandiri tanpa harus merantau ke perkotaan.”
Lebih lanjut Ridwan Kamil mengatakan, program satu desa satu perusahaan diharapkan dapat menarik generasi muda untuk menekuni bidang usaha pertanian dengan memanfaatkan platform teknologi digital (internet, drone dan e-commerce).
“Saya mengharapkan agar IPB dapat menghasilkan alumni yang nantinya dapat bekerja sebagai CEO yang memimpin perusahaan di desa,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor IPB, Dr. Arif Satria mengatakan, saat ini Kampus PSDKU SV-IPB Sukabumi sedang dibangun di atas lahan seluas 30 hektar di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.
“Di Kampus tersebut saat ini sedang dibangun dua gedung yaitu Gedung Akademik dan Gedung Administrasi. Selain itu, di kampus ini akan dibangun teaching lab/industry,” jelas Rektor.
Dekan Sekolah Vokasi (SV) IPB, Arief Daryanto menambahkan, selama ini SV IPB telah menjalin kerjasama yang sangat baik dengan berbagai pihak dalam memanfaatkan berbagai laboratorium yang mereka kelola di Sukabumi untuk keperluan praktik para mahasiswa vokasi.
“Diantaranya kerjasama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi dan Kawasan Agribisnis Cikundul seluas 4,5 hektar, yang saat ini sedang dikembangkan menjadi Zona Hortikultura.
Zona ini terdiri dari Screen House, Laboratorium Kultur Jaringan, Hidroponik dan Rumah Jamur, Zona Perikanan, Zona Peternakan dan Zona Pustaka Tanaman, yang dilengkapi dengan pengolahan biogas dan taman bermain,” kata Arief.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/11/05/20564001/ridwan-kamil-gandeng-ipb-untuk-program-satu-desa-satu-perusahaan