Fikom Untar Bahas Etika Komunikasi Kontemporer

KOMPAS.com - Fakultas Komunikasi Universitas Tarumanagara (Fikom Untar) menyenggarakan Konferensi Nasional Komunikasi Humanis (KNKH) mengangkat tema “Etika Komunikasi Bisnis di Era Kontemporer” di Auditorium Gedung M Untar (15/11/2018).

Tema ini diambil karena hak publik untuk mendapatkan informasi yang benar sering tidak diindahkan akibat pertarungan kepentingan dalam hal politik, ekonomi, dan budaya. Disamping itu, ada keprihatinan banyaknya kabar bohong (hoax) beredar akibat kurang mengindahkan etika dalam berkomunikasi. 

Konferensi dibuka Wakil Rektor Gatot P. Soemartono dengan mengundang pembicara Pengajar Filsafat Etika dan Politik Romo J Haryatmoko SJ, Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo, Praktisi Periklanan Janoe Arijanto, dan Dosen Komunikasi Publik Untar Eko Harry Susanto. Bertindak sebagai moderator Nezar Patria dari harian The Jakarta Post.

Wakil Rektor dalam sambutannya mengatakan nilai yang dianut Untar adalah integritas, profesionalisme dan entrepreneurship. Gatot menambahkan, tema konferensi yang membahas mengenai etika ini sejalan dengan nilai-nilai tersebut.

Ia mengapresiasi kegiatan diselenggarakan Fikom karena dapat lebih menumbuhkan atmosfer akademis di kampus. Selain itu dapat memberi wawasan bagi peserta khususnya mahasiswa dalam memahami pentingnya etika dan integritas.

Disampaikan Dekan Fikom Dr. Riris Loisa, konferensi ini memberikan kesempatan untuk menyimak, merenungkan, dan mendiskusikan apa yang patut, tidak patut, dan apa yang ideal di dalam konteks komunikasi bisnis serta kehidupan kontemporer.

“Masalah etika seyogyanya menjadi momen perenungan bagi diri kita masing-masing, mengenai apa yang patut, yang tidak patut, dan apa yang ideal untuk kita lakukan sebagai makhluk komunikasi yang beretika”, ujarnya.

Konferensi yang berlangsung dua hari ini diikuti dosen, mahasiswa, praktisi dan pengamat komunikasi. Menurut Ketua Panitia KNKH Gregorius Genep Sukendro, kegiatan ini adalah bagian dari kerja dan karya pemikiran Fikom Untar untuk memberikan sumbangsih pada peradaban ilmu dan khususnya ilmu komunikasi.