Salin Artikel

2 Film Animasi Mahasiswa UMN Wakili Indonesia Berkompetisi di Jepang

KOMPAS.com - Dua tim mahasiswa Animasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) meraih juara nasional dalam "20th DigiCON6 ASIA", perlombaan film pendek tahunan yang diselenggarakan Tokyo Broadcasting System (TBS).

Chininta Rizka Humas UMN melalui rilis (22/11/2018) kepada Kompas.com menyampaikan karya film animasi berjudul "Keluarga Satu Setengah" dan "Life Of Death", mengantar tim UMN ke Jepang untuk bertanding dengan karya lain untuk tingkat Aisa.

Empati bagi penyandang penyakit mental

Film animasi berjudul "Keluarga Satu Setengah", karya Michaela Clarissa Levi, Robert Sunny dan Raffael Arkapraba Gumelar, mengisahkan kehidupan seorang anak bernama Agung mengidap penyakit Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dan ibunya yang terkena penyakit Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).

Melalui film animasi ini mereka ingin menumbuhkan rasa empati penonton kepada para penderita penyakit mental dengan cara menggambarkan perasaan para penderita tersebut.

Mereka berhasil meraih Silver Prize "20th DigiCON6 Asia" untuk regional Indonesia .

Robert Sunny mengatakan semua karya dilombakan memiliki ciri khas masing-masing. Namun karya timnya, "Keluarga Satu Setengah" memiliki keunikan pada topik yang diangkat yaitu penyakit mental.

“Kalau film animasi 'Keluarga Satu Setengah sendiri' itu mungkin lebih pada topik yang diangkat yaitu mental illness dan cara penggambaran kondisi seorang penderita ketika penyakitnya sedang kambuh,” cerita Robert.

Karya selanjutnya film animasi "Life Of Death" ciptaan Jason Kiantoro dan Bryan Arfiandy berkisah tentang keseharian malaikat maut dalam melakukan pekerjaannya.

Film yang mendapatkan penghargaan Next Generation dan Gold Award ini membawa pesan kepada penonton menggunakan waktu semasa hidup dengan sebaik-baiknya.

"Life of Death" sudah pernah masuk ke dalam nominasi film festival dan terpilih dalam beberapa screening seperti Canadian Labour Film Festival 2018, Global University Film Awards 2018, Austin Film Festival 2018 dan masih banyak lagi.

Karya Keluarga Satu Setengah dan Life of Death beserta tim akan dikirimkan ke Jepang untuk kembali dilombakan bersama 11 negara Asia lainnya, yaitu Kamboja, Cina, Hongkong, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. 

Suasana festival dan pertemuan dengan sesama pembuat film dari berbagai negara Asia menjadi salah satu hal yang paling dinantikan. Bagi Jason Kiantoro, dengan mengenal filmmaker dari berbagai negara dan latar belakang yang berbeda, wawasannya menjadi bertambah.

“Kalau misalnya di festival luar itu kan lebih beragam orang-orangnya, latar belakangnya, cara mereka membuat film, dan jenis-jenis filmnya. Dengan kenalan, jadi lebih terbuka (wawasannya) gitu,” jelas Jason.

Selain itu, karya lain yang memenangkan penghargaan Japan Foundation, Jakarta Prize adalah film pendek berjudul "Turut Berdukacita" karya Winner Wijaya, Christian Raditya, Antonius Willson, Cornelius Kurnia, Indra Susanto, Harris Tobing, dan Ando Loekito.

Film ini diangkat dari kisah nyata ini dan menceritakan seorang anak yang terus menceritakan kronologi kematian ayahnya di pemakaman kepada semua tamu yang datang melayat sampai ia tidak dapat merasa sedih lagi.

Menurut Winner, filmnya menyajikan kejadian yang familiar dengan penonton. Penyampaian cerita yang sederhana serta gerakan kamera dan musik yang tidak berlebihan membuat penonton nyaman dalam menyaksikan film tersebut.

Film ini juga terpilih dalam berbagai screening seperti Sewon Screening di Yogyakarta, ReelOzInd! Festival di Australia dan Indonesia.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/11/22/14303811/2-film-animasi-mahasiswa-umn-wakili-indonesia-berkompetisi-di-jepang

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke