Dekan FIA UI Terpilih sebagai Presiden AGPA 2019-2022

KOMPAS.com - Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) Prof. Eko Prasojo terpilih sebagai President Asian Group of Public Administration (AGPA) 2019-2022.

Mantan Wakil Menteri PAN-RB ini menggantikan kepemimpinan Presiden AGPA sebelumnya dari Tiongkok, Prof. Jiang Wu.

Dalam rilis diterima Kompas.com, Prof. Eko menyampaikan dengan ditunjuk dirinya sebagai presiden organisasi skala Asia akan mendorong tampilnya Indonesia di kancah global.

Selain itu pengangkatan ini dapat menjadi momentum memperkuat sinergi antara berbagai organisasi asosiasi adminsitrasi publik termasuk Indonesian Association For Public Administration (IAPA), Asian Association for Public Administration (AAPA) dan Eastern Regional Organization for Public Administration (EROPA).

“Banyak hal yang bisa kita lakukan karena jaringannya sangat luas, diantaranya pendidikan, latihan, riset, workshop, konferensi, exchange, dan lain-lain,” kata Prof. Eko (26/11/2018).

AGPA sendiri merupakan sebuah organisasi administrasi publik skala Asia di mana para pengurus dipilih dari berbagai negara di antaranya Jepang, Korea, Singapura, Thailand, Tiongkok, Filipina, Maladewa, dan Indonesia.

Induk AGPA adalah International Institute of Administrative Science (IIAS) yang merupakan organisasi Administrasi Publik di dunia yang berpusat di Brussel. Tahun ini AGPA kembali menggelar konferensi tahunan yang diadakan di Filipina.

Selain diangkat sebagai President AGPA, Prof. Eko Prasojo juga menoreh prestasi lain yakni meraih penghargaan "Distinguished Scholar and Scientist in Public Administration" dari President Philippine Society for Public Adminstration (PSPA), Alex Brillantes.

Penghargaan ini diberikan dalam acara konferensi tahunan AGPA di University of Phillipine, Senin (25/11/2018). 

Konferensi AGPA tahun ini diikuti oleh sekitar 150 peserta yang merupakan pakar (professor) dan praktisi dalam bidang administrasi publik. Konferensi kali ini turut dihadiri Wakil Presiden Filipina, Leni Robredo dan mantan Menteri PANRB Indonesia Azwar Abubakar.