Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengasah Kompetensi Global lewat HSMUN 2018

KOMPAS.com - Sekolah HighScope Indonesia menggelar HighScope Model United Nations (HSMUN), kegiatan simulasi Sidang PBB tingkat SMA, yang selama 9 tahun terakhir sudah menjadi tolak ukur pelaksanaan kegiatan–kegiatan serupa di Indonesia.

Tahun ke 10 ini, HSMUN membuka pintu bagi 255 siswa-siswi dari 32 sekolah mulai dari Jabodetabek, hingga Aceh, Bandung, Malang, dan Palembang.

Sekolah HighScope Indonesia percaya pembelajaran paling baik adalah pembelajaran sedekat mungkin dengan kehidupan sebenarnya (real life experience).

Untuk itulah kegiatan belajar mengajar diatur sedemikian rupa agar dapat mengakomodasi nilai-nilai (value) maupun kemampuan (skills) yang dibutuhkan siswa untuk bisa sukses di masa depan.

HSMUN mengasah skills dan value para siswa melalui pengetahuan akan PBB serta permasalahan dunia secara umum.

Keterampilan abad 21, seperti keterampilan berbicara di depan publik, menulis, bernegosiasi, melakukan riset/penelitian, memecahkan masalah, pembangunan kesepahaman, serta kompromi dan kerjasama pun diasah selama dua hari HSMUN.

Selain itu, mereka juga diharapkan untuk dapat mengenal serta belajar mengenai diplomasi, isu-isu global, dan mencari solusi atas permasalahan global sejak dini.

Semua ketrampilan ini dibutuhkan generasi muda yang kelak akan menjadi pemimpin dan pengambil keputusan ketika mereka menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

HSMUN 2018 diselenggarakan pada tanggal 28-29 November 2018 dengan tema “Taking Measures to Restore Global Harmony”. Acara HSMUN 2018 terdiri dari beberapa bagian yaitu Opening Ceremony, The Conference, Afternoon Event, General Assembly dan Closing Ceremony.

Opening Ceremony dihadiri pembicara tamu, yaitu: H.E. Artauli RMP Tobing (Duta Besar Indonesia untuk Vietnam periode 2004-2008) dan Lastyo K. Lukito (The Director of External Affairs and Sustainable Practices in The Nature Conservancy).

Di sesi Conference para delegasi perwakilan sekolah mewakili negara-negara anggota PBB dan tujuh komite PBB. 

Di dalam Committee Session setiap peserta/delegasi dapat menjelaskan posisi dari negara yang mereka wakili terkait isu dibahas.

Kemudian mereka mempertahankan argumentasi, mempertahankan hak negara yang mereka wakili serta berusaha mencari dukungan dari negara lain agar mendukung resolusi yang mereka buat.

Topik yang diangkat tahun ini dari United Nations Special Summit (UNSS) adalah
X-Men: Mutant Rights. Topik fiksi ini melewati proses diplomasi yang sama dengan komite lain, dimana mereka sebagai wakil mutan dan para tokoh manusia dalam cerita X-Men harus melewati proses penelitian, debat, dan negosiasi guna memperoleh hak asasi mereka.

Sedangkan dalam General Assembly di hari terakhir, masing-masing delegasi mempresentasikan resolusi yang telah mereka buat dan seluruh delegasi lainnya akan memberikan suara apakah mendukung atau menolak resolusi tersebut.

Untuk sesi Konferensi, Social Event dan Sidang Umum (General Assembly) dipimpin oleh siswa-siswa dari Sekolah HighScope Indonesia yang sudah berpengalaman mengikuti kegiatan Model United Nations di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Singapura, Belanda, dan Indonesia sendiri.

Acara ini diakhiri dengan Closing Ceremony dan pemberian penghargaan untuk: Best Delegate, Honorable Mention, Outstanding Delegate, Best Position Paper dan Best Delegation.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/12/08/16080601/mengasah-kompetensi-global-lewat-hsmun-2018

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke