Salin Artikel

Mengenal Pola Asuh Milenial: "Drone Parenting"

KOMPAS.com - Setiap jaman selalu berimplikasi pada pola asuh diterapkan orangtua pada anak-anaknya. Sejak dulu, kita sudah mengenal apa yang namanya pola asuh permisif, otoriter dan otokratif atau demokratif.

Dalam satu dekade ini, di luar ketiga jenis pola asuh, juga berkembang yang disebut "helicopter parenting". Kini, di jaman milenial, berkembang jenis pola asuh baru yang disebut para ahli sebagai "Drone Parenting". Apa itu?

Kita mengenal drone sebagai pesawat kecil tanpa awak berbentuk mirip helikopter. Drone bebas bergerak sendiri di angkasa, namun tetap dikontrol pengemudi dari jarak jauh dengan menggunakan sebuah remote.

Mengenal drone parenting

Seperti itulah gambaran drone parenting. Portal berita Huffington Post mencatat drone parenting memberikan kebebasan bagi anak-anak untuk memilih kegiatan yang mereka sukai.

Si kecil juga dibolehkan mengatur jadwal dan memberi kebebasan yang lebih untuk melakukannya.

Berbeda dengan helicopter parenting yang mengontrol anak dari jarak dekat, maka drone parenting lebih memberi kebebasan pada sang anak, memberikan ruang untuk mengeksplor hal-hal baru, namun orangtua tetap mengawasi dan bahkan mengendalikannya melalui jarak jauh.

Hal itu dijaman sekarang bukan hal sulit dengan adanya media sosial, teknologi video call, dan hal lain yang mempermudah setiap orang berkomunikasi tanpa dibatasi jarak dan tempat.

Munculnya drone parenting juga tak lepas dari kecenderungan orangtua saat ini yang cenderung memiliki rasa keingintahuan besar dan mencari informasi diinginkan melalui bantuan internet.

Berbagi pengetahuan pola asuh

Banyak ibu milenial bergabung dengan beberapa komunitas sehingga sumber mendapatkan informasi menjadi lebih luas. Selain itu, sekarang ini banyak ibu yang senang mengunggah berbagai hal menarik tentang anaknya ke media sosial.

Dengan begitu mereka juga mendapat tambahan informasi dari teman-temannya di media sosial.

Banyaknya informasi itulah yang memengaruhi pola asuh ibu milenial. Wawasan ibu milenial menjadi lebih terbuka.

Mereka tidak memaksa anaknya untuk mengikuti berbagai kegiatan, namun semua disesuaikan dengan kehendak dan kreativitasnya. Demokratis adalah ciri dari para drone parents, yang ternyata mereka justru lebih protektif pada kegiatan sang anak.

Melalui teknologi, orangtua dapat mengontrol anaknya ke mana pun ia pergi melalui gadget yang dihubungkan dengan GPS tracker.

Psikolog anak dan remaja di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, menuturkan, ada beberapa kelebihan dan kekurangan drone parenting.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/12/20/23163501/mengenal-pola-asuh-milenial-drone-parenting

Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke