KOMPAS.com - Sebanyak 14 sekolah di Jawa Barat (Jabar) sepakat melakukan kerjasama dengan Jepang dalam bidang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika menyaksikan penandatangan kerjasama yang diselenggarakan di ruang audio visual SMAN 5 Bandung, Jumat (18/1/2019). Kadisdik berharap kerjasama tersebut mampu meningkatkan kompetensi peserta didik.
Sekolah yang yang menjalin kerjasama antara lain SMAN 1 Cimahi, SMAN 2 Cimahi, SMAN 3 Cimahi, SMAN 4 Cimahi, SMAN 5 Cimahi, SMAN 6 Cimahi, SMAN 5 Bandung, SMAN 6 Bandung, SMAN 12 Bandung, SMAN 17 Bandung, SMAN 19 Bandung, SMAN 21 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan SMAN 1 Bojonggede Kabupaten Bogor.
Ke-14 Sekolah tersebut akan bekerjasama dengan Sanko Co,L.td, Kowa Kogyo Co.Ltd dan Iluka College Co.Ltd.
Kadisdik menyambut baik kerjasama yang diinisiasi oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat Wilayah VII tersebut. Dia menegaskan Jepang adalah negara yang tepat untuk menjalin kerjasama.
“Jepang adalah negara maju, akan banyak yang kita dapatkan, tak hanya di bidang pendidikan, tapi juga di bidang budaya, sosial, teknologi, dan lingkungan,” ujar Dewi Sartika seperti dilansir dari laman Disdik Jabar.
Adaptasi revolusi industri 4.0
Kadisdik pun berharap sinergitas antara Dinas Pendidikan Jawa Barat dengan Negeri Sakura tersebut terus terjalin dengan baik guna mempercepat peningkatan sumber daya manusia di Jawa Barat.
“Pembangunan yang dilakukan di Jepang adalah pembangunan sumber daya manusia. Sehingga, walaupun sumber daya alamnya terbatas, mereka mampu menjadi salah satu negara maju di dunia,”ucapnya.
Melalui program ini, Kadisdik menegaskan komitmennya untuk menyiapkan generasi muda yang mampu beradaptasi dengan revolusi industri 4.0. “Semuanya sekarang berbasis teknologi, kita haru siapkan anak didik kita agar lebih siap untuk menghadapi revolusi industri,” tambahnya.
Bersaing internasional
Di tempat yang sama, Kepala KCD Wilayah VII, Husen R Hasan mengatakan, kerjasama yang terjalin adalah kali kedua setelah dilakukan pada akhir tahun lalu. Senada dengan Kadisdik, Husen pun berharap kerjasama yang terjalin akan menambah wawasan baru bagi siswa dan mampu berdampak positif bagi satuan pendidikannya.
“Kita harap wawasan peserta didik semakin lengkap karena kemajuan Negara Jepang bukan lagi tingkat asia, tapi tingkat internasional,” tutur Husen.
Husen juga menegaskan kerjasama tersebut adalah upaya Jawa Barat agar mampu bersaing di kancah internasional.
Untuk saat ini, Husen menambahkan, kerjasama dijalan dikhususkan antara sekolah dan universitas yang ada di Jepang. Ke depan tidak menutup kemungkinan akan bekerjasama dengan lembaga lain namun tetap dikoridor bidang pendidikan.
Pertukaran pelajar
Kepala SMAN 5 Bandung, Suparman menerangkan, teknis kerjasama tersebut akan melalui tahap seleksi. Ada beberapa persyaratan yang harus disiapkan peserta didik, salah satunya penguasaan bahasa. “Jadi kita terapkan proses seleksi bagi siswa yang berminat mengikuti porgram ini,” tuturnya.
“Tidak ada batasan, selagi mampu memenuhi persyaratan, semuanya siswa yang berminat memiliki kesempatan,” tambahnya.
Suparmanberharap, program kerjasama berbentuk pertukaran pelajar ini mampu memberi dampak positif bagi siswa dan mampu menularkan hal yang mereka dapatkan di luar negeri ke lingkungan sekolahnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/01/20/14180211/jabar-dan-jepang-sepakati-kerjasama-bidang-pendidikan