KOMPAS.com - Kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa baru (Maba) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) angkatan 2018/2019 secara resmi ditutup pada Kamis (17/1/2019).
Target proyek pembangunan sarana umum dan pengabdian masyarakat pada Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) XLI telah selesai seluruhnya kecuali rehabilitasi saluran drainase yang masih harus diulangi pengerjaan karena tergerus hujan.
Setelah berkemas dan merapikan tenda, Pk. 9.00 WIB mahasiswa diarahkan untuk upacara penutupan dan kepulangan kloter pertama. Penutupan dimulai tepat pukul 09.30 dengan diikuti oleh mahasiswa baru kloter kedua.
"Untuk memulangkan mahasiswa baru kami lakukan dalam dua kloter, kloter pertama diarahkan untuk pulang pada pukul 10.00, jadi yang ikut upacara penutupan hanya kloter dua," terang Joshua, Ketua Pelaksana KKM XLI seperti dikutip dari laman resmi UB.
Turut hadir pada kegiatan, Dekan FTUB, Pitojo Tri Juwono beserta jajaran pimpinan fakultas dan jurusan, Harmini selaku perwakilan Camat Lawang, Kepala Desa Ketindan, Artining , beserta jajaran, perwakilan dosen maupun tenaga kependidikan FTUB, panitia dari BEM maupun mahasiswa senior FTUB.
Dalam sambutannya Artining menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada FTUB yang telah membangun desa di beberapa sisi.
"Terus terang program infrastruktur yang dilaksanakan ini tidak masuk dalam anggaran kami tahun ini, jadi saya mewakili Desa Ketindan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya," ungkapnya.
Pernyataan ini menambah kelegaan mahasiswa baru yang telah mengabdi di desa ini selama empat hari tiga malam. Dekan FTUB juga turut mengapresiasi kegiatan ini dan personil yang terlibat di dalamnya.
"Seluruh keluarga besar FT pasti melalui momen KKM ini, saya dulu juga melaluinya. Jadi kami paham sekali betapa leganya setelah KKM berakhir. Semoga kegiatan ini bisa menjadi pembelajaran, tempaan baik fisik maupun mental, kenangan indah, dan tentu saja bekal untuk bekerja dan kembali ke masyarakat nanti," ungkap Doktor Sumber Daya Air ini.
Ia juga menambahkan, dalam bekerja nanti lulusan Fakultas Teknik harus bisa berinteraksi dengan masyarakat, tanggap dengan permasalahan yang ada di masyarakat, dan melakukan itu semua dengan kebersamaan.
Dengan yakin ia sampaikan bahwa peserta KKM ke-41 ini adalah anak teknik yang siap untuk itu semua, baik secara fisik dan mental.
Usai penutupan dan memulangkan maba dalam dua kloter, panitia menyelesaikan proyek yang belum selesai dan berbenah. Hingga sore hari ini akhirnya seluruh proyek drainase sepanjang 150m dan 50m paving jalan dapat terselesaikan.
Selain proyek drainase dan paving jalan, di hari ketiga maba putra juga telah menyelesaikan instalasi penerangan jalan umum dan railing jembatan.
Sedangkan maba putri dalam dua hari kerja juga telah menyelesaikan program penyuluhan, mengajar di SD dan TK sekitar, dan pembuatan handicraft untuk diberikan di sekolah-sekolah sekitar Desa Ketindan, Kec. Lawang, Kab. Malang.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/01/20/19332141/kemah-kerja-brawijaya-wujud-nyata-pengabdian-masyarakat