Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membangun Harmoni Pendidikan Tinggi dan Dunia Industri

KOMPAS.com - Salah satu kunci sukses dalam menghadapi era industri 4.0 adalah kemampuan untuk melakukan tugas ganda (multi tasking). Oleh karena itu, lulusan pendidikan tinggi diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan dalam satu disiplin ilmu saja.

Hal ini disampaikan Setyono Djuandi Darmono pendiri President University dan juga Komisaris Utama PT Jababeka Tbk dalam selebrasi penerimaan akreditasi A President University di Menara Batavia, Jakarta (23/1/2019).

Tidak tergantikan robot

"Memasuki era industri 4.0 pendidikan tinggi kita harus mulai banyak meningkatkan kompetensi di banyak bidang yang disebut dengan multitasking. Sebab dengan perubahan yang cepat ini, lulusan harus siap menghadapi apapun tantangan yang muncul," ujar Darmono kepada Kompas.com di sela-sela acara.

Darmono menambahkan akan banyak jenis pekerjaan tradisional yang akan hilang. Justru pekerjaan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan seperti kemampuan berkomunikasi, menjalin jaringan, atau berpikir kreatif tidak tergantikan robot atau mesin.

Dengan banyaknya pekerjaan yang teralihkan mesin, maka kita justru mendapatkan banyak kesempatan untuk mengerjakan banyak hal ini. Di sinilah peran kemampuan tugas ganda atau multi tasking dibutuhkan.

Kolaborasi lintas keilmuan

Untuk mencapai kemampuan tersebut, pendidikan tinggi perlu diarahkan pada pendekatan pembelajaran lintas disiplin ilmu.

"Kalau lulusan hanya kompeten untuk lulus dengan indeks prestasi tinggi, tetapi tidak memiliki skill yang dibutuhkan dunia industri, ya pada akhirnya hanya akan menjadi pengangguran," tegas Darmono.

Oleh karenanya, ia mendorong pendidikan tinggi perlu mengarahkan program kurikulumnya agar lulusan memiliki kompetensi. "Kolaborasi lintas keilmuan menjadi tuntutan yang tidak bisa diabaikan kalau ingin berhasil di era industri 4.0," tambahnya.

Termasuk, ujarnya, mahasiswa mulai belajar langsung di dunia kerja atau industri. "Praktik kerja atau magang adalah kunci pintu masuk mahasiswa di dunia kerja dan belajar langsung mengasah kompetensi yang dibutuhkan nantinya," ujar Darmono.

Harmonisasi industri dan pendidikan tinggi

Senada dengan hal tersebut, Rektor President University Prof. Jony Oktavian Haryanto mengatakan, "Ada 3 hal yang dibutuhkan lulusan agar terserap dunia industri: multitasking, dapat beradaptasi dengan perubahan dan memiliki kemampuan memecahkan masalah yang kompleks."

Untuk itu, pendidikan tinggi dan dunia industri perlu terus mempererat kerjasama. Ke depan konektifitas perlu terus ditingkat. "Sehebat apapun laboratorium yang dimiliki (universitas) akan kalah dengan industri," ujarnya.

Kerjasama dengan dunia industri ini akan membekali para lulusan tidak hanya dengan kemampuan ilmiah namun juga kompetensi yang dibutuhkan kerja. "Bicara industri 4.0 tidak ada cara lain selain mendekatkan mahasiswa langsung ke dunia industri," tandasnya. 

https://edukasi.kompas.com/read/2019/01/24/22354061/membangun-harmoni-pendidikan-tinggi-dan-dunia-industri

Terkini Lainnya

Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Edu
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Edu
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
Edu
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Edu
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Edu
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Edu
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
Edu
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
Edu
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Edu
Cara Cek Penerima KJP Plus 2025 SD-SMA, Bantuan hingga Rp 450.000 Per Bulan
Cara Cek Penerima KJP Plus 2025 SD-SMA, Bantuan hingga Rp 450.000 Per Bulan
Edu
Hanya Satu Sekolah Kedinasan Pakai Syarat Nilai UTBK SNBT, Berapa Skornya?
Hanya Satu Sekolah Kedinasan Pakai Syarat Nilai UTBK SNBT, Berapa Skornya?
Edu
Lowongan Magang PTPN I bagi Mahasiswa dan 'Fresh Graduate', Tanpa Batas Usia
Lowongan Magang PTPN I bagi Mahasiswa dan "Fresh Graduate", Tanpa Batas Usia
Edu
Unpad Buka Seleksi Mandiri IUP, Ada 13 Prodi dan Bisa 'Double Degree'
Unpad Buka Seleksi Mandiri IUP, Ada 13 Prodi dan Bisa "Double Degree"
Edu
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Edu
AI Bisa Gantikan Manusia yang Tidak Siap Menghadapi Perubahan
AI Bisa Gantikan Manusia yang Tidak Siap Menghadapi Perubahan
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke