Salin Artikel

Rakornas Perguruan Tinggi NU dan Upaya Percepatan Kejar Ketertinggalan

KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan seluruh perguruan tinggi di bawah Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) harus melakukan percepatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas.

Hal ini disampaikan Menristekdikti saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional LPTNU di Bandung (16/02/2019).

Menristekdikti menargetkan PTNU yang saat ini mendapat akreditasi B bisa segera meningkatkan akreditasi A pada lima tahun mendatang. PTNU harus mengejar ketertinggalan dari kampus lain, tegasnya.

“LPTNU harus berkembang lebih cepat. Karena ini baru, jadi harus lebih cepat, lebih kencang,” ucap Menristekdikti seperti dilansir dari rilis resmi Kemenristekdikti.

Menristekdikti mengungkapkan setidaknya ada 2 kampus hampir mendekati penilaian akreditasi A. Kedua kampus tersebut adalah Universitas Islam Malang (Unisma) dengan nilai 357 dan Universitas NU Surabaya (UNUSA) dengan nilai sekira 340.

Menristekdikti optimis tiga tahun ke depan, kedua kampus ini akan meraih akreditasi A.

Potensi Perguruan Tinggi NU

Menristekdikti menyadari masih banyak kampus NU yang belum terakreditasi A, hal tersebut dikarenakan usia PTNU masih relatif muda. Menristekdikti optimis PTNU memiliki potensi besar untuk diminati masyarakat. Menurut Menristekdikti, kampus NU unggul di bidang keagamaan.

Menristekdikti yang juga Ketua LPTNU memberikan penghargaan kepada
9 PTNU yang dinilai maju berdasarkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Internal Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).

Ke-9 nama PTNU tersebut yakni
1. UNU Surabaya.
2. Universitas Islam Malang.
3. Universitas Wahid Hasyim Semarang.
4. Universitas Islam NU Jepara.
5. UNU Lampung.
6. Universitas Sains Al Quran Wonosobo.
7. UNU Al Ghazali Cilacap.
8. UNU Sidoarjo.
9. UNU Surakarta.

Menurut Wakil Ketua LPTNU Muhammad Afifi kriteria penghargaan bagi PT tersebut kriteria penilaiannya berdasarkan standar Kemristekdikti yang sudah diranking secara nasonal. Afifi menambahkan, LPTNU berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan NU, hal ini sesuai dengan amanat dari Menristekdikti.

PTNU alami kemajuan pesat

Upaya-upaya tersebut, telah dilakukan sejak 2015. Misalnya yang belum terakreditasi, didorong menjadi terakreditasi. Yang terakreditasi C didorong menjadi B. Yang B didorong menjadi A, dan online learning-pun terus diupayakan.

Menristekdikti menyarankan PTNU bekerja sama dengan Universitas Terbuka untuk peningkatan mutu pendidikan tinggi berbasis online.

Sekretaris LPTNU Lukmanul Khakim mengatakan, sejak LPTNU berdiri, PTNU telah mengalami kemajuan pesat. Jika sebelumnya hanya ada 100 kampus, kini jumlahnya mencapai 217 kampus di seluruh Indonesia.

Penerima beasiswa bidikmisi PTNU juga meningkat. "Tahun 2017 ada 956 mahasiswa, tahun ini 1465 mahasiswa," kata Lukmanul Hakim.

Rakornas yang bertema Strategi Penguatan Kelembagaan PTNU dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 ini dimulai 15-17 Februari 2019. Rakornas dihadiri 257 PTNU seluruh Indonesia bertujuan menghasilkan rekomendasi, serta memberikan seminar tentang penguatan SDM PTNU, dan sosialisasi percepatan guru besar bagi dosen.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/02/18/23055111/rakornas-perguruan-tinggi-nu-dan-upaya-percepatan-kejar-ketertinggalan

Terkini Lainnya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke