KOMPAS.com - Final "Kompetisi Metrologi Kawan Lama SMK Tingkat Nasional 2019" yang berlangsung di kantor pusat PT Kawan Lama Sejahtera, Jakarta (21/2/2019) telah memunculkan 3 juara yang didominasi SMK di luar Jakarta.
Ketiga pemenang tersebut yakni:
Demikian pula ke-15 peserta pemenang 5 zona wilayah, banyak didominasi oleh SMK di luar kota besar Indonesia. Mereka di antaranya berasal dari SMK Batam, Binjai, Mandau, Tangerang, Cinangka, dan Cimahi.
Kompetensi bidang pengukuran
"Agak kaget mas, tidak menduga sama sekali. Apalagi melihat tingkat kesulitan soal yang sulit dan standar penilaian yang tinggi. Apalagi persaingannya ketat," cerita Adjie kepada Kompas.com.
Adjie melanjutkan, lewat perjuangan, ketulusan, dan tanggung jawab menjadi faktor yang memotivasi dirinya menjadi juara pertama kompetisi ini.
Usaha keras yang tidak pernah mengkhianati hasil juga diceritakan Nursohib, guru pendamping SMKN 1 Magelang.
"Siswa kita latih di luar jam pelajaran agar tidak mengganggu prestasi akademis. Setiap hari saya usahakan tiap hari kita bertemu di laboratorium pengukuran. Bahkan jika anak tidak ikut senam pasal, mereka berlatih mengikuti lomba," ujar Nursohib.
Kompetisi yang diadakan Kawan Lama dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini merupakan salah satu bentuk dukungan dalam pengembangan kompetensi para siswa di bidang metrologi atau pengukuran.
Rencananya, tahun ini kompetisi metrologi akan dimasukan dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Nasional yang akan berlangsung bulan Juli 2019. "Bulan Juli nanti kompetisi ini akan masuk dalam LKS dan saya harapkan nantinya dapat masuk dalam World Skill Comptetition," harap Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad dalam sambutan di awal acara.
Ia juga berharap langkah Kawan Lama ini nanti dapat diikuti oleh industri bidang lainnya untuk bekerja sama menyukseskan program revitalisasi SMK yang dicanangkan pemerintah.
Business Solution Director Kawan Lama Henry Louis Budisusetija menyampaikan, "Kita sangat senang atas antusiasme peserta dalam mengikuti acara ini. Kita akan melanjutkan terus acara ini, baik tingkat SMK maupun politeknik karena dukungan Kemendikbud dan Kemenristekdikti sangat luar biasa."
Henry berharap lewat kompetisi ini pihaknya dapat turut membangun kemampuan SDM mengingat metrologi merupakan ilmu dasar dan krusial. "Khususnya SMK teknik mesin dan otomatif, metrologi menjadi bagian yang harus dikuasai ketika mereka lulus SMK. Ini menjadi jawaban atas kurikulum dan unit kompetensi yang diperlukan," tegasnya.
5 bidang kerja sama
Dalam kesempatan yang sama Saryadi Guyatno Kepala Subdit Penyelarasan Kejuruan dan Kerja Sama Industri Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan ada 5 bidang kerjasama yang dapat dikolaborasikan antara SMK dan dunia usaha.
"Ada 5 bidang garapan revitalisasi di mana dunia usaha dapat mengambil peran. Yang pertama adalah kurikulum. Kedua adalah kerjasama efektif misal lewat PKL terstruktur di mana siswa akan memperoleh kompetensi yang dibutuhkan," ujar Saryadi.
Ia melanjutkan, "Ketiga adalah proses belajar inovatif termasuk penggunaan teknologi baru dari dunia indutri. Keempat sarana dan prasarana karena banyak SMK didirikan tanpa sarana dan prasarana yang sesuai dan yang terakhir dan tidak kalah penting adalah kesempatan pelatihan bagi guru."
Saryadi juga menyampaikan kompetisi ini dapat menjadi media bagi tiap sekolah untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki standar sama dengan sekolah lain sekaligus menjadi tolak ukur apakah siswa sudah update dengan teknologi terbaru dari industri.
Ia juga berharap program kerjasama ini tidak hanya berhenti setelah kompetisi saja tetapi juga Kawan Lama Group akan ke SMK-SMK untuk berbagi ilmu untuk siswa dan juga guru.
"Kami siap mendukung kompetisi ini masuk dalam LKS. Selain itu pihak kami juga sedang membangun pusat pelatihan di Cikarang dengan laboratorium pengukuran terakreditasi nasional," kata Henry terkait tindak lanjut program kerjasama ini.
Ia menambahkan, "Kita akan memberikan kesempatan para guru, siswa atau mahasiswa untuk belajar penggunaan teknologi terbaru mulai dari pengukuran, internet of things hingga 3D printing di pusat pelatihan Kawan Lama Cikarang ini."
Selain memberikan hadiah uang pembinaan, kompetisi didukung Mitutuyo ini juga memberikan kesempatan kepada ketiga pemenang berkunjung ke Metrology Centre Mitutoyo Asia Pasifik di Singapura, selama 3 hari.
Pihak Kawan Lama juga memberikan bantuan berupa perlengkapan alat ukur kepada 15 SMK yang lolos babak final. "Tidak hanya memberikan perlengkapan yang sifatnya barang namun kami juga memberikan pelatihan bagi guru dan siswa agar mereka semakin menguasai teknologi terkini yang ada di dunia industri," tutup Henry.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/02/22/20395191/hebat-smk-daerah-dominasi-kompetisi-metrologi-nasional-2019