Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Kader Bangsa", Menyiapkan Pemimpin Muda lewat Pelatihan Global

Besarnya populasi dan tingginya dinamika anak muda di era digital harus diimbangi dengan penguatan kapasitas dan komitmen sosial khususnya di bidang kewarganegaraan dan kepemimpinan.

Isu pemberdayaan anak muda ini menjadi fokus dari Perkumpulan Kader Bangsa. Negara dan masyarakat dinilai harus lebih serius menangani isu kepemudaan khususnya pada aspek kapasitas dan wawasan, integritas dan karakter, partisipasi dan regenerasi, serta kewirausahaan sosial dan ketenagakerjaan.

Hal itu dinyatakan pendiri sekaligus koordinator Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho, Jumat (18/4/2019) di Jakarta.

Dimas yang juga mantan Staf Khusus Kantor Kepresidenan ini menyatakan dalam menyelesaikan isu-isu keanakmudaan pemerintah harus dapat berkolaborasi dengan masyarakat sipil dan pihak swasta untuk menghasilkan dampak positif dan berkelanjutan.

Studi banding IYLEP

“Salah satu program kami yang berjalan sejak tahun 2011 adalah Kader Bangsa Fellowship Program atau KBFP. KBFP adalah pelatihan singkat kepemimpinan dan kebangsaan untuk anak-anak muda hebat dari Aceh sampai Papua. Program ini sampai sekarang telah berjalan sebanyak delapan angkatan”, ujar Dimas.

April 2019 ini, Perkumpulan Kader Bangsa meluncurkan program barunya bernama "Indonesia Young Leaders Exchange Program (IYLEP)". Program ini merupakan program pertukaran pemimpin muda ke sejumlah negara sahabat.

Program ini bertujuan memberikan pelatihan kepemimpinan kepada anak muda berprestasi melalui pendekatan studi banding ke sejumlah negara sahabat.

Dimas mengungkapkan IYLEP angkatan pertama berlangsung 21-24 April mendatang di Singapura. “Kita memilih Singapura sebagai perbandingan karena melihat adanya pengelolaan yang baik oleh negara dan unsur masyarakat terkait pertumbuhan, dinamika dan produktivitas anak muda”, ujar Dimas.

Sebanyak 20 anak muda dari sejumlah propinsi telah terpilih melalui seleksi ketat untuk mengikuti program IYLEP Angkatan I. Pemimpin-pemimpin muda ini berkisar di usia 18 sampai 25 tahun.

Mereka antara lain berasal dari pengurus senat mahasiswa, wirausaha muda, peneliti dan akademisi, penulis dan pegiat konten kreatif, sampai aktivis masyarakat sipil, politisi dan jurnalis muda, serta profesional.

Perkumpulan Kader Bangsa juga menggandeng Bakrie Untuk Negeri, Bakrie Amanah dan Bank Syariah Mandiri dalam mensukseskan program IYLEP angkatan pertama ini.

Dalam program studi banding ke Singapura ini para pemimpin muda terpilih akan mendapatkan pelatihan, berkunjung ke sejumlah institusi pendidikan, pusat ekonomi kreatif dan digital, serta berdiskusi mengenai pelayanan publik dan kebijakan kepemudaan di Singapura.

Mereka juga akan mendapatkan pelatihan kepemimpinan dan pengembangan komunitas, serta berdialog dengan beberapa tokoh dan Duta Besar RI untuk Singapura.

Memiliki visi global

Dimas menambahkan pemuda Indonesia harus memiliki visi global yang kuat. Tujuannya bukan hanya menambah pengetahuan atau wawasan tapi juga menumbuhkan kepercayaan dan kebanggaan nasional saat bergaul dan berinteraksi dengan dunia internasional.

“Anak-anak muda Indonesia tidak boleh minder dan harus siap bekerja sama sekaligus bersaing dengan anak-anak muda dari negara maju lainnya," ujar Dimas.

Ia menambahkan ini menjadi tujuan IYLEP yakni membangun mentalitas positif anak muda melalui pengalaman interaktif, bertemu sekaligus bangun jaringan dengan sesama pemimpin muda negara lain, dan mempelajari sejarah jatuh-bangun sebuah bangsa yang dikunjungi.

"Ini merupakan kesempatan yang amat positif bagi anak-anak muda Indonesia”, tutup Dimas.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/04/19/10480971/kader-bangsa-menyiapkan-pemimpin-muda-lewat-pelatihan-global

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke