Tim mahasiswa UMN ini memenang dua jenis kategori sekaligus yaitu kategori Robot Berkaki (juara 1 dan 2) dan kategori Robot Beroda (juara 2).
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyambut kedatangan mereka di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (18/04/2019).
Kunci kemenangan
Anggota tim robotika UMM terdiri dari lfan Achmadillah Fauzi (perancang pemograman), Rohmansyah (perakit perangkat keras), serta Ken Dedes Maria Khunty (bagian mekanik).
Kunci keberhasilan sebagai tim yang jadi juara dunia ialah koordinasi.
“Koordinasi itu harus, terutama dari mas Rohman dan Mbak Ken di awal-awal itu harus sesuai dengan keputusan riset masing-masing,” ujar Fauzi.
Koordinasi itu menghasilkan setidaknya dua keunggulan yang menjadikan robotnya mampu menjungkalkan tim pesaing dari negara-negara lain, seperti Tiongkok yang menjadi saingan berat.
Keunggulan pertama mereka ialah soal dimensi robot yang cukup kecil. Sehingga manuver di setiap ruangan dan rintangan dapat lebih akurat.
Daud vs Goliat
“Kita membandingkannya dengan di Indonesia, jadi di Indonesia itu rintangannya selalu rumit. Jadi untuk robot yang besar, itu selalu menabrak rintangan," cerita Fauzi.
Ia melanjutkan, "Jadi oke, kini gimana caranya bikin robot kita sekecil mungkin."
Keunggulan kedua ialah soal robot berkaki yang memiliki tantangan kesulitan tersendiri dalam pergerakannya.
Setidaknya butuh waktu empat bulan untuk merakit robot pemadam kebakaran.
"Semoga tim-tim yang akan menjadi wakil dari Indonesia lagi akan lebih semangat mengerjakan robot-robotnya karena risetnya juga tidak hanya di satu atau dua komponen, tetapi ribuan komponen," harap Fauzi.
Penghargaan Kemenristek
Sebelum berangkat ke Amerika, Tim Robotika UMM ini menjadi juara I pada kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) dalam gelaran Kontes Robot Indonesia (KRI) yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Belmawa.
Terkait kemenangan ini, Kemenstekdikti berencana memberikan penghargaan kepada seluruh anggota.
“Kami punya beasiswa ekstrakulikular, kedua pada tanggal 02 Mei mereka akan dihadirkan dan diberi apresiasi,” tutur Didin Wahidin, Direktur Kemahasiswaan, Belmawa.
Didin menambahkan, generasi muda memang semestinya memiliki kepercayaan diri. “Bangsa ini adalah bangsa besar yang siap bertanding dengan bangsa lain dan siap bersanding dengan bangsa lain,” ujarnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/04/19/19050761/kisah-seru-kemenangan-robot-umm-di-kompetisi-amerika-serikat