KOMPAS.com - Tidak ada yang dapat membantah bila membaca membawa banyak manfaat mulai dari berdampak positif pada perkembangan neurologis, keberhasilan pendidikan, ingga menumbuhkan bakat sosial.
Sebuah studi baru menunjukan ternyata membaca buku cetak menawarkan komunikasi yang lebih baik dan ikatan bagi orang tua dan balita mereka. Sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di Pediatrics menemukan bahwa balita lebih banyak berinteraksi dengan buku cetak daripada ebooks.
Perbandingan cetak dan ebook
Dalam penelitian yang dirilis Bing Think (3/4/2019) peneliti mencoba membandingkan berbagai format berbeda untuk setiap sesi: buku cetak, ebook dasar, dan ebook yang disempurnakan yang dilengkapi dengan musik, efek suara, dan karakter animasi.
Para peneliti mencatat sesi untuk mengamati interaksi antara orang tua dan balita. Hasilnya menunjukkan paling terlibat ketika membaca buku cetak.
Mereka menggunakan lebih banyak verbalisasi terkait buku dan lebih banyak berkolaborasi dalam proses tersebut.
Ini berlaku untuk orangtua juga. Orangtua lebih terlibat dalam lebih banyak dialog, mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan menunjukkan tanda-tanda ikatan lebih besar dan berbagi pengalaman dengan anak mereka.
Interaksi ajaib buku
"Buku cetak benar-benar merupakan standar emas dalam memunculkan interaksi positif antara orangtua dan anak-anak mereka," ujar Tiffany Munzer penulis pertama studi tersebut dan pediatri pengamat perilaku perkembangan di Rumah Sakit Anak-Anak CS Universitas Michigan.
Interaksi positif semacam itu lebih jarang terjadi dengan ebooks. Namun, ebook memang menunjukkan lebih banyak kolaborasi dalam arahan khusus format - seperti pada, "Kamu harus menggeser seperti ini" atau "Tidak, jangan sentuh tombol itu."
Dengan kata lain, perangkat itu sendiri menjadi penghambat mengembangkan ritme belajar dan hubungan yang alami.
Ebook menghambat pemahaman
Perri Klass, seorang dokter anak yang ikut menyertai penelitian ini menyatakan penggunaan ebook tidak menguntungkan bagi anak-anak. Ebook dianggap dapat mengurangi keterlibatan cerita dan menghambat pemahaman teks.
Studi baru ini menunjukkan bahkan ebook dasar bisa bermasalah jika orangtua terlalu sibuk terlibat dengan perangkat, bukan anak mereka.
Hasil peneletian ini dapat bermanfaat bagi orangtua yang merasa "diserang" teknologi baru untuk bereksperimen dengan teknologi baru yang banyak bermunculan di pasaran.
Hasil penelitian Pew Research Center menemukan bahwa orang Amerika lebih suka buku cetak daripada format lainnya. Menurut survei tahun 2018, 67 persen orang Amerika mengatakan mereka telah membaca buku cetak dalam setahun terakhir, dibandingkan dengan 26 persen yang mengatakan mereka telah membaca 1 buah ebook.
Mengurangi minat baca
Secara total, "tiga perempat orang Amerika (74 persen) telah membaca buku dalam 12 bulan terakhir dalam format apa pun, angka yang sebagian besar tetap tidak berubah sejak 2012."
Sebaliknya, laporan membacapada anak justru menunjukkan jumlah pembaca anak semakin jarang. Anak-anak membaca kurang dari satu halaman dalam seminggu. Pada 2018, jumlahnya hanya 28 persen.
Jika orangtua benar-benar ingin mengajar anak-anak untuk suka membaca dan membaca dengan baik maka buku cetak adalah awal yang baik.
Namun penelitian ini tetap menekan satu hal penting lain: meluangkan waktu untuk membacakannya dan menunjukkan kepada anak kecintaan membaca adalah hal yang tidak kalahpenting.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/04/20/09300061/mana-lebih-membawa-manfaat-pada-anak--membaca-buku-atau-ebook-