KOMPAS.com - Pemerintah telah menitikberatkan pendidikan karakter agar dapat membentuk mental tangguh dan moral baik bagi siswa.
Terhubung dengan hal itu, peran guru Bimbingan Konseling (BK) menjadi sangat penting. Sebagai guru yang bertugas membimbing dan mengarahkan minat dan bakat siswa, guru BK diharapkan dapat mengobservasi tingkah laku siswa sehingga dapat memahami minat dan bakat siswa.
Dari situ guru BK diharapkan dapat memberikan arahan bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi sesuai minat dan bakatnya. Namun, apakah hanya demikian tugas guru BK?
Menyiapkan soft skill
Dalam workshop diadakan Quipper Campus (24/4/2019), salah satu psikolog narasumber Achsinfina H Sinta menjelaskan soft skill merupakan hal penting yang wajib dimiliki siswa didik dalam 20-50 tahun mendatang.
Dalam pemaparannya ia mengatakan, “Selama ini di sekolah siswa hanya mendapat pengetahuan hard skill. Tapi apakah kita pernah bertanya kepada mereka, ‘bagaimana perasaanmu hari ini?’, ‘apa yang kamu harapkan dari pelajaran ini?"
Menurutnya, soft skill sangat penting menghadapi dunia yang bersifat dinamis. Anak harus memiliki kemampuan 4C (Communication, Collaborations, Critical Thinking dan Creativity) agar mampu menghadapi tantangan di masa mendatang.
Minat bakat pemilihan jurusan
Dalam pemaparannya, Shinta juga mengangkat permasalahan campur tangan orang tua terhadap jurusan anak yang tidak sesuai dengan keinginan anak.
Sinta menyatakan penjelasan komprehensif dari guru BK sangat penting agar orangtua mampu memahami bahwa keinginan anak sangat penting untuk didengar, sehingga ke depan tidak ada lagi cerita lulusan pertanian bekerja di bank.
Hal senada disampaikan, Russel Siregar, Product Manager Quipper Campus menyampaikan, “Saya setuju hal yang disampaikan Ibu Sinta. Dari situ kami memiliki ide untuk mengembangkan tes minat bakat untuk memberikan referensi jenjang karier sesuai dengan passion siswa."
https://edukasi.kompas.com/read/2019/04/27/23510631/peran-guru-bk-dalam-pemilihan-jurusan-siswa