Salin Artikel

Inovasi Siswa SMA di Ajang "Lomba Jembatan Kayu" Untar

KOMPAS.com - Universitas Tarumanagara (Untar) menggelar "Lomba Model Jembatan Kayu (LMJK)" di kampus 1 Untar, Sabtu (27/4/2019). Ajang LMJK Untar ke-22 ini ditujukan bagi siswa SMA di Jabodetabek dan Jawa Barat.

Lomba yang diselenggarakan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Untar dibuka Dekan Fakultas Teknik Harto Tanujaya.

Dalam lomba, peserta ditantang membuat miniatur atau model jembatan dari kayu khusus yang telah disediakan panitia.  Kayu boleh dipotong, dicoak atau ditipiskan dengan catatan semua potongan masih dapat menunjukkan keaslian kayu resmi.

Peserta boleh memakai perekat pilihan sendiri dan model jembatan tidak boleh dicat atau diwarnai.

Model jembatan buatan siswa peserta LMJK tersebut pertama-tama ditimbang dan dinilai dewan juri.  Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap model jembatan yang memenuhi persyaratan dengan membebani jembatan sampai jembatan tersebut patah.

Tujuan lomba yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini adalah menilai model jembatan paling efisien dengan spesifikasi yang ditentukan. Juri penilaian merupakan pakar bidang teknik sipil di antaranya; Prof. Roesdiman Soegiarso yang juga menjadi ketua dewan juri.

Model jembatan dilombakan harus merupakan penyederhanaan dari jembatan nyata yang didesain untuk mampu menyangga beban dari berbagai arah dan dapat dilalui beban yang melintas sepanjang jembatan.

Dekan FT mengharapkan kompetisi ini dapat mewujudkan karya yang bermanfaat di dunia pendidikan. “Melalui sistem pembelajaran yang terus berinovasi, maka pendidikan di Indonesia dapat lebih maju," ujar Dekan saat memberi sambutan.   

Juara pertama dan kedua LMJK ke-XXII diraih siswa SMAIT Al Kahfi dan juara ketiga diraih SMA Santo Aloysius.  Juara pertama berhasil membuat model jembatan kayu yang mampu menahan beban terberat yaitu 50kg. 

https://edukasi.kompas.com/read/2019/05/01/19282071/inovasi-siswa-sma-di-ajang-lomba-jembatan-kayu-untar

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke