Salin Artikel

Mewujudkan Pendidikan "Entrepreneurship" Usia Dini Berbasis Teknologi

KOMPAS.com - Kemampuan entrepreneurship menjadi sebuah keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dalam menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0. Karenanya, kemampuan ini sudah harus diperkenalkan dalam pendidikan anak sejak dini.

Tema ini mengemuka dalam bincang pendidikan yang diadakan dalam peresmian Kidventure Academy, program pendidikan berbasis kewirausahaan untuk anak usia 2-6 tahun di Kelapa Gading, Jakarta (9/5/2019).

Acara menghadirkan beberapa pembicara utama, di antaranya: Iin Chandra (Principal of Kidventure Academy), Yulianti Gunawan (CEO Kidventure Academy CEO), Kati Rintakorpi (Ahli Pedagogi Finlandia), Anne Tham (ACE EdVenture Group CEO), Stuart Patton (Founder of Kidescience) dan Taina Mikkola (CEO and Founder of TinyApp).

Kolaborasi antara Kidventure Academy dan ACE Edventure Group Malaysia ini memadukan pola pendidikan Finlandia dan pembelajaran Asia non-konvensional.

Modifikasi pendidikan Finlandia

"Finlandia merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik dunia, kita harus belajar lebih banyak dari yang terbaik. Tentu tidak 100 persen mengadopsi sistem pendidikan di sana melainkan melakukan modifikasi sistem dan konsep pengajaran Finlandia lalu disesuaikan dengan budaya dan sistem Indonesia," ujar Yulianti Gunawan, CEO dan Founder Kidventure Academy.

Hal senada juga disampaikan Iin Chandra School Director Kidventure Academy, "Finlandia adalah negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, dan negara ke-4 di dunia dengan inovasi ekonomi terbaik."

Iin berharap Kidventure Academy sebagai sekolah usia dini entrepreneurial yang mengadopsi sistem ini akan mampu menghasilkan anak-anak inovatif lewat pendidikan entrepreneurial, yang diajarkan kepada anak-anak melalui Program Powerpreneur.

Gerakan pendidikan ini meyakini bahwa keterampilan entrepreneurial merupakan hal yang dibutuhkan untuk kemajuan anak di masa depan.

Entreprenurial di usia dini

“Entrepreneurship adalah sebuah keahlian dan cara berpikir. Kami sangat bersemangat dalam memberdayakan anak-anak untuk berinovasi, berkreasi dan menggali potensi mereka,” tegas Yulianti.

Melalui sekolah ini Yulianti berharap akan banyak orang tua mengerti entrepreneurship mindset dan teknologi bisa diajarkan sejak dini. 

"Perkembangan anak dan otak manusia terbukti secara ilmiah anak 0- 5 sangat penting perkembangannya. Menanamkan nilai dan prinsip hidup benar di usia dini akan lebih baik dan akan bantu membentuk struktur pemikiran dari awal," jelas Yulianti.

Iin menambahkan, "Studi ahli saraf membuktikan bahwa usia dini merupakan tahap pertumbuhan yang sangat penting dalam pertumbuhan manusia. Fondasi lifelong develepoment justru dibangun di tahun2 pertama seorang anak."

"Maka sangat penting untuk membekali anak-anak dengan keahlian abad 21 yaitu keterampilan dan pola pikir entreprenuership di usia dini," tegasnya.

“Pendidikan di Finlandia yang melibatkan banyak permainan diakui sebagai yang terbaik di dunia, namun konsep ini masih begitu asing untuk orang tua di Asia," ujar Anne Tham (ACE EdVenture Group CEO).

Anne menyampaikan pendekatan belajar menyenangkan dan holistik untuk pelajaran-pelajaran akademik yang serius menjadi kekuatan dari Kidventure Academy.

Dengan pembelajaran yang menyenangkan diharapkan anak dapat belajar dengan bermain dan cara yang alami sehingga mereka gemar belajar sampai usia dewasa nanti. "Di jaman inovasi yang terus berkembang, anak-anak harus menjadi lifelong learners atau proses pembelajaran seumur hidup," ujar Anne. 

"Tentu tanpa melupakan nilai-nilai Asia. Di sinilah EdVenture Academy membentuk sebuah perpaduan dengan menggabungkan hal-hal terbaik dari kedua pihak (Finlandia dan Asia)," kata Anne.

Kidventure Academy Preschool merupakan pertama dalam melakukan gerakan kolaborasi ini sebagai suatu bentuk reinvent education di Jakarta. Melalui pola pendidikan ini diharapkan mampu melahirkan generasi Indonesia yang mampu berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah, berempati dan menjadi pribadi yang membawa dampak bagi lingkungan dan bahkan dunia.

Edukasi berbasis teknologi

Pendidikan berbasis teknologi juga menjadi salah satu keunggulan Finlandia yang akan diterapkan dalam pembelajaran di Kidventure Academy. Di antaranya, pedagogi "TinyApp" yang dikembangkan Taina Mikkola dan Rintakorpi Kati.

Aplikasi ini membantu guru dan orang tua dalam memvisualisasi pembelajaran dan perkembangan anak. Selain itu, ada juga "Kide Science", program yang mengajarkan sains melalui permainan untuk anak-anak usia 3 hingga 8 tahun.

Pedagogi TinyApp juga akan melibatkan EdTech seperti mengajarkan coding melalui LEGO Education kepada anak-anak.

"Teknologi jika digunakan dengan baik dan tepat akan memberikan akses, percepatan, kemudahan, keunggulan, banyak keunggulan teknologi seperti memperkaya database dan informasi anak," jelas Yulianti perihal penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Hal senada kemudian juga ditegaskan Iin, "Di era abad 21, kemajuan teknologi tidak bisa dihindari dan tidak perlu ditakuti. Distraksi justru terjadi ketika anak anak hanya menjadi konsumen dari teknologi."

"Kalau anak dibekali dengan skill menciptakan sesuatu dari teknologi, contohn coding dan programming sejak dini, maka anak terlatih menjadi pencipta bukan lagi konsumen. Ketika anak menjadi ahli atau pencipta teknologi, distraksi akan menjadi produkitifitas," tutupnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/05/10/16113731/mewujudkan-pendidikan-entrepreneurship-usia-dini-berbasis-teknologi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke