KOMPAS.com - Rakata Team dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih peringkat ke-3 kategori "Internal Combustion Engine Prototype" di ajang "Shell Eco-Marathon Asia 2019" di Sepang International Circuit, Selangor, Malaysia 28 April - 2 Mei 2019.
Prestasi ini semakin menguatkan peran Rakata Team dan kemampuan mahasiswa Indonesia dalam isu energi dan transportasi secara global.
"Shell Eco-Marathon Asia 2019" sendiri merupakan kompetisi tahunan Shell Global di mana setiap tim partisipan diberikan waktu satu tahun mengirimkan dokumen teknis meliputi desain kendaraan dan inovasi yang ditawarkan.
26 tim dari 13 negara
“Dalam kompetisi ini, terdapat dua tipe kendaraan yang bisa dibuat yaitu prototype dan urban concept dengan masing-masing tipe tersebut terbagi dalam tiga kategori yaitu Internal Combustion Engine (gasoline, diesel, dan ethanol), battery electric dan hydrogen,” ujarnya Fikri Imam, perwakilan Rakata Team dilansir dari laman resmi ITB.
Fikri menambahkan, kompetisi tersebut diikuti oleh 26 tim dari 13 negara di Asia. Pada kesempatan kali ini, Rakata Team berpartisipasi dalam tipe kendaraan prototype dengan kategori internal combustion engine yang menggunakan bahan bakar ethanol.
“Pada hari pertama lomba sebelum kendaraan diizinkan untuk berada di lintasan, terdapat technical inspection yang harus diikuti setiap tim. Setiap tim wajib menjelaskan tiap aspek kendaraannya mulai dari desain, safety, hingga demo kemampuan driver. Hal tersebut tentu saja supaya perlombaan berlangsung aman,” jelas Mahasiswa Teknik Mesin 2015.
Capai 926 km/liter
Setelah tahap tersebut, tiap kendaraan diberikan waktu selama 25 menit menyelesaikan empat putaran lap dengan panjang total lintasan 10 km. Lalu volume bahan bakar sebelum dan sesudah dipakai akan diukur untuk mengetahui konsumsi bahan bakarnya.
Tiap tim diberikan lima kesempatan dan akan diambil hasil terbaik. “Rakata Team berhasil mencatat jumlah konsumsi bahan bakar terbaik yaitu 926 kilometer perliter,” tutur Fikri.
Kesuksesan ini merupakan kerjasama dari 19 anggota Rakata Team dengan bimbingan Hisar Manongam Pasaribu. Motivasi lain adalah ingin membawa ITB dan Indonesia di kancah internasional.
Kemenangan ini juga diperoleh atas riset-riset anggota Rakata Team sebelumnya. ”Tentu saja kami sama-sama ingin bersanding dengan universtas dunia dalam hal riset dan teknologi,” ujarnya.
Rakata Team beranggotakan mahasiswa Teknik Mesin, Teknik Dirgantara, Teknik Kimia, Sistem dan Teknologi Informasi, dan Kewirausahaan ITB.
Unit di ITB ini telah berdiri sejak tahun 2010 dan mulai saat itu pula riset terkait kendaraan sudah dilakukan. “Kami menerapkan riset yang berkelanjutan dan sekarang memasuki tahun yang ke-9,” tuturnya.
Fikri mengaku, selama satu tahun mereka mempersiapkan tim untuk ikut lomba Shell Eco-Marathon Asia 2019. Tim mesti memastikan segala hal sudah siap untuk perlombaan yang hanya berdurasi 25 menit itu.
“Terkadang hal-hal kecil saja dapat mengakibatkan kita tidak bisa finish atau malah kendaraan tidak menyala sama sekali. Sehingga untuk menghindari hal tersebut kami membuat check-list untuk tiap bagian kendaraan dan setiap anggota tim saling mengecek bagian yang dikerjakannya satu sama lain,” tambahnya.
Rakata Team akan terus melajutkan riset yang ada dan merencanakkan riset ke depan untuk menghasilkan engine yang lebih efisien. “Targetnya suatu saat nanti bisa menembus 1.500km/l yang sangat mungkin untuk dicapai jika dipersiapkan dengan baik,” jelas Fikri.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/05/12/21160801/capai-926-kmliter-tim-itb-raih-prestasi-shel-eco-marathon-asia