KOMPAS.com - Harian Straits Times Singapura bekerja sama dengan SIngapore University of Social Science melakukan survei terhadap 1.056 responden anak-anak usia 19 tahun, kelompok kelahiran 1999 yang merupakan kategori terakhir generasi milenial.
Survei bertajuk "19+ Worldview Survey" ini dilakukan antara Agustus dan November 2018 dan dipublikasikan Straits Times pada 10 Mei 2019 lalu.
Survei ini mencoba mempelajari generasi milenial ini untuk memahami siapa mereka, bagaimana mereka memandang dunia dan apa yang mereka inginkan dari kehidupan.
Generasi yang dibentuk smartphone dan tumbuh bersama media sosial ditanyai tentang penggunaan ponsel, laptop, dan berbagai bentuk media. Survei ini juga berusaha memahami pandangan mereka tentang berbagai masalah, mulai dari pendidikan hingga politik.
Berikut beberapa sudut pandang milenial menurut hasil survey: "19+ Worldview Survey":
1. Lanjut ke perguruan tinggi
Hanya 15 persen orangtua generasi ini masuk kuliah, namun hasil survei ini menunjukan 9 dari 10 siswa Singapura ingin melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
2. Masuk PT karena alasan gaji
Mereka masuk perguruan tinggi dengan tujuan memperoleh gaji atau penghasilan yang lebih baik, hanya 37 persen yang memutuskan masuk perguruan tinggi untuk meraih status/gelar.
3. Ujian nasional penting
Meski orangtua berpandangan ujian nasional membuat anak stress, namun hasil survei ini justru menunjukan milenial melihat ujian nasional sebagai hal penting untuk menunjukan kemampuan dan kompetensi secara adil dan transparan.
4. Pekerjaan harus bermakna
Ketika ditanya mengenai pekerjaan, generasi milenial melihat pekerjaan harus memberi makna hidup (42 persen). Hanya 17 persen menjawab gaji adalah tujuan mereka bekerja.
5. Ponsel sejak 11 tahun
Lahir di era ponsel dan laptop di mana-mana, mereka mengaku telah memperoleh ponsel pribadi sejak usia 11 tahun dan laptop pada usia 13 tahun.
6. Pemakaian 5-6 jam sehari
Mayoritas generasi milenial mengaku mengakses ponsel rata-rata 5-6 jam sehari. Satu dari lima mengatakan mereka langsung mengecek ponsel saat bangun pagi dan juga mengecek satu sampai tiga kali sebelum tidur. Kelompok ini bahkan mengakses ponsel 2,5 jam lebih lama.
7. Follow influencer
Tiga dari lima generasi ini mem-follow influencer media sosial dengan lebih dari 80 persen mengatakan alasan mengikutinya karena konten yang mereka buat.
8. Pengawasan hoax
Terkait berita palsu/bohong yang banyak menyebar di media sosial, sebagian besar generasi ini (70 persen) mengatakan ada kebutuhan untuk mengendalikan penyebaran hoax ini.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/05/13/07091681/19-worldview-survey-tiga-dari-lima-milenial-follow-influencer