KOMPAS.com - Untuk memberikan apresiasi positif bagi mahasiswa berprestasi, secara rutin Universita Katolik Atma Jaya (UAJ) menggelar acara "Atma Jaya Student Award" yang telah digelar setiap tahun sejak 2010.
Penghargaan ini bermula pada Pesta Emas Atma Jaya (1/6/2010) yang mengangkat tema “Atma Jaya untuk Tuhan dan Tanah Air”. Dalam acara tersebut digagas kegiatan “Putra Putri Kampus 2010” bagi mahasiswa Unika Atma Jaya berprestasi akademik.
Pada tahun 2011 "Pemilihan Putra Putri Kampus" diubah menjadi "Mahasiswa Berprestasi" (Mawapres) dan kemudian tahun 2018 untuk memberikan penghargaan lebih luas kepada mahasiswa maka diubah menjadi “Atma Jaya Student Award” hingga tahun ini.
8 kategori penghargaan
Beberapa kategori diberikan antara lain; (1) Mawapres Ristekdikti, pemenang pada kategori ini akan maju mewakili universitas pada level nasional Ristekdikti, (2) bidang Ilmiah, kategori ini berdasarkan prestasi ilmiah baik dari level universitas sampai internasional, (3) bidang Minat dan Bakat, kategori ini memberikan penghargaan bagi mahasiswa yang memiliki prestasi seperti olahraga dan seni baik dari level universitas sampai internasional.
Penghargaan juga diberikan untuk; (4) bidang Inovasi Produk, kategori yang memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang memiliki inovasi baik dalam hal ide, proses dan pengolahan. (5) bidang Kewirausahaan dibagi menjadi dua bidang yaitu prestart up dan startup, (6) bidang Kepedulian Sosial, kategori ini memberikan penghargaan kepada program mahasiswa yang memiliki nilai kepedulian social, berdampak dan berkelanjutan.
Selain itu juga diberikan kepada; (7) Organisasi Mahasiswa Berprestasi, yaitu penghargaan bagi mahasiswa yang menjalankan fungsi good governance dalam manajemen organisasinya, dan (8) Atma Jaya Got Talent, yaitu penghargaan bagi mahasiswanya yang memiliki talenta yang mengagumkan dan menarik pada bidang tertentu.
Dorong karya tulis ilmiah
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Tommy N. Tanumihardja menyatakan tujuan ajang ini adalah memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi di bidang kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler.
Melalui kegiatan ini diharapkan akan mendorong mahasiswa peduli dan tanggap terhadap permasalahan masyarakat, bangsa, dan negara melalui penulisan karya tulis ilmiah.
Pada kategori Mawapres Ristekdikiti para finalis diuji 5 juri yaitu: Aswin Wirjadi (Ketua Yayasan Atma Jaya), Asmin Fransiska (Ketua LPPM UAJ), Brigitta (Jurnalis senior Kompas), Yustinus Winarto (PT Lapi Laboratories) dan Juliana Murniati (Pengajar Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya).
Para juri menguji finalis dalam berbagai isu penting yang masuk seperti industry 4.0, big data, perubahan pola gaya hidup, peningkatan SDM Indonesia, pemerataan pelayanan kesehatan, perubahan iklim dan bencana alam, kebijakan sampah plastik, ketidakadilan jender hingga kebijakan kepada penyandang disabilitas.
Asah kepekaan sosial
Penguasaan para finalis terhadap topik diajukan dianggap menjadi catatan penting bagi juri. Bekal akademis, kepekaan sosial dan inovasi dalam memecahkan masalah sosial menjadi peran penting bagi para mahasiswa dalam mengikuti ajang ini.
Salah satu juri bidang kepedulian sosial yang juga dosen Fakultas Pendidikan dan Bahasa UAJ, Henny Christine Mamahit menyatakan “Menjadi juri pada ajang ini membuat saya bersyukur karena ternyata masih banyak anak muda Indonesia berprestasi dan berempati."
"Hal ini menunjukan berarti Bangsa Indonesia ternyata tidak krisis simpati dan kepedulian sosial,” tegasnya.
Ia juga berharap kompetisi Unika Atma Jaya ini akan mampu mengakomodasi penghargaan bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam hard skills dan soft skills dan pemecahan masalah sosial.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/05/18/17135371/atma-jaya-student-award-2019-mendorong-inovasi-dan-kepekaan-sosial