Mau Bacakan Buku untuk Anak? Simak Dulu Tipsnya

KOMPAS.com – Kebiasaan orangtua membacakan buku kepada anak harus dilakukan sejak dini. Selain dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, gemar membaca buku juga bermanfaat secara psikologis dalam masa perkembangannya.

Namun, orang tua harus memperhatikan buku bacaan yang akan diceritakan kepada anak. Menurut Anna Surti Ariani, psikolog keluarga, ada beberapa hal perlu menjadi perhatian dalam memilih buku untuk anak-anak.

“Memilih buku harus sesuai dengan perkembangan umur anak itu, mulai dari bayi, batita, balita, dan anak sekolah. Yang perlu diperhatikan itu antara lain bahan, gambar, warna, dan isi di dalamnya,” ucap Anna dalam diskusi gerakan membaca buku untuk anak, Kamis (20/6/2019) di Jakarta.

Ia membagikan beberapa cara memilih buku sesuai perkembangan anak, yaitu sebagai berikut:

Usia Bayi

1. Usahakan bahan tidak mudah rusak, bisa memakai busa, plastik, dan karton.

2. Gambarnya harus besar.

3. Warna buku harus betul-betul kontras karena mereka belum bisa melihat secara detail.

4. Kata-katanya sedikit saja dan ada aktivitas, misalnya sesuatu yang bisa disentuh

Usia Batita

1. Bahan harus tidak mudah rusak karena biasanya sambil digigit atau dibawa mandi.

2. Gambar juga perlu yang besar dan lebih banyak.

3. Tulisan bisa terdiri dari satu sampai dua kalimat dan isinya mulai bercerita.

4. Kenalkan aktivitas keseharian, misalnya proses makan, ingin tidur, dan mau buang air kecil di kamar mandi.

5. Ada aktivitas sederhana juga, contohnya menempel stiker.

Usia Balita

1. Kenalkan bahan kertas tipis untuk membuat koordinasi motorik lebih lancar.

2. Tetap banyak gambar supaya dia tertarik dengan cerita dalam buku itu.

3. Isinya sesuatu yg bercerita, misalnya dongeng, atau kenalkan keseharian kita.

4. Berikan juga aktivitas prabaca, pratulis, dan prahitung. Misalnya mengenal bentuk, menggaris, menyambung dari satu titik ke titik lain, dan menentukan mana yang lebih besar dan kecil.

Usia sekolah

1. Bahan bisa kertas biasa.

2. Motorik halus sudah lebih baik, perbanyak tulisan dan sesuaikan level.  Jumlah kalimat dan kompleksitas kata pun bertambah.

3. Usahakan cerita-cerita yang menarik, biasanya tentang teman, keseharian, dan sekolah.

4. Kenalkan variasi topik sebanyak-banyaknya supaya betul-betul menambah wawasan.