Salin Artikel

Seleksi PPDB Jakarta Berbasis UN, Ini Tanggapan Orangtua

KOMPAS.com - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 jenjang SMA di Provinsi DKI Jakarta dilakukan dengan menggabungkan sistem zonasi dan nilai ujian nasional (UN) jenjang SMP.

Dengan begitu, seorang anak bisa diterima di sekolah pilihannya paling tidak memenuhi dua syarat, yaitu domisili sesuai zonasi sekolah dan perolehan nilai UN yang tinggi.

Hal ini memunculkan beragam pendapat, ada yang menyetujui maupun kecewa dengan sistem seleksi berbasis UN ini.

Kompetitif dan fair

Seorang ibu bernama Dina yang mengantarkan putrinya, Berliana, mendaftar ke SMAN 55 menyatakan sistem PPDB tahun ini lebih mudah dan kompetitif.

"Sistem di DKI sekarang jadi lebih mudah, sudah ada sekolah-sekolah yang ditentukan masuk zonasi. Misalnya saya di Tegal Parang ke sekolah ini, baru kompetisi dengan nilai UN," kata Dina saat berbincang dengan Kompas.com di SMAN 55 Jakarta, Selasa (25/6/2019).

Menurut dia, sistem PPDB di DKI Jakarta lebih baik dibanding provinsi lain, seperti di Jawa Barat yang menggunakan sistem zonasi murni.

Artinya, kemampuan seorang anak tetap diperhitungkan agar bisa diterima di sekolah pilihannya, asalkan masih sesuai zonasi masing-masing.

"Menurut saya, di Jakarta lebih baik daripada Jawa Barat karena beda sistem. Kasihan anak-anak yang nilai bagus tapi enggak dapat sekolah. Jadi dihitung dari zona, tapi kompetisi tetap dari nilai UN. Buat saya fair," imbuh Dina.

Memiliki kesempatan sama 

Pernyataan hampir sama datang dari Norma, seorang ibu yang mendaftarkan putranya, Bintang. Dia mengatakan sudah mendaftarkan anaknya pada Senin kemarin ke SMAN 55 dan hari ini hendak mengambil token.

Ada tiga sekolah dipilih anaknya sesuai zonasi, yaitu SMAN 55, SMAN 37, dan SMAN 60.

Bagi Norma, penerapan sistem PPDB saat ini memungkinkan untuk meniadakan sekolah favorit yang selama ini jadi sasaran banyak orang tua memasukkan anaknya.

"Saya pribadi setuju dengan sistem sekarang walaupun banyak yang protes karena anaknya harus ke sekolah favorit. Jadi tidak ada sekolah favorit, semua anak sama," ujarnya.

Dia berpendapat, penerimaan seorang anak di suatu sekolah paling dimungkinkan melalui jalur zonasi karena sudah jelas dekat dengan rumah anak tersebut. Dengan demikian, anak itu mempunyai kesempatan sama mengalami pendidikan berkualitas baik seperti yang telah diterapkan selama ini di sejumlah sekolah favorit.

"Jadi zonasi ini yang rumahnya paling dekat yang paling mungkin diterima," tegas Norma.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/06/25/21375781/seleksi-ppdb-jakarta-berbasis-un-ini-tanggapan-orangtua

Terkini Lainnya

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke