Salin Artikel

Kedokteran UPH Gelar Kuliah 3D, Menristek Dorong Kuliah Inovatif

KOMPAS.com - Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar Visual Learning “The Amazing Human Brain and The Potential Catastrophe” di Cinemaxx Studio 3, Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat (28/6/2019).

Dekan Fakultas Kedokteran UPH Eka J. Wahjoepramono memaparkan kuliah 3 Dimensi (3D) mengangkat topik ‘Eksplorasi Kehebatan Otak Manusia Dan Penyakit Yang Mengancam’ yang menjelaskan kehebatan otak yang memiliki sistem kerja yang kompleks dan menakjubkan.

Kuliah 3D bidang kedokteran ini diharapkan dapat menjadi praktik baik pembelajaran di perguruan tinggi berbasis teknologi untuk diterapkan di perguruan tinggi lain menggunakan teknologi inovatif seperti media digital, teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AI), dan Artificial Intelligence (AI).

Praktik baik pembelajaran

“Ini adalah satu contoh metode perkuliahaan yang dikembangkan oleh Universitas Pelita Harapan (UPH) khususnya di bidang kedokteran," ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir usai saat menyaksikan kuliah berbasis 3D tersebut.

Ia menambahkan kuliah yang sudah menggunakan Artificial Intellingence (AI) atau kecerdasan buatan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) harus didorong terus supaya mahasiswa mendapatkan proses pembelajaran yang sempurna.

Menteri Nasir mengungkapkan bahwa selama ini biasanya dosen membaca kemampuan hanya 80 persen, maka hanya bisa diserap 40 persen, tetapi dengan metode pembelajaran ini kita bisa serap 100 persen dengan baik.

Metode seperti ini bisa kita kembangkan secara keseluruhan dan tidak hanya di bidang kesehatan saja, harus bisa diseluruh bidang lainnya.

“Kalau metode ini sudah dikembangkan dalam bentuk film tiga dimensi (3D), seharusnya bisa dikembangkan lagi dalam metode online dan saya rasa akan jauh lebih baik ke depannya,” tutur Nasir.

Menteri Nasir menambahkan, metode pembelajaran seperti ini bisa membuat mahasiswa tidak merasa kesulitan dalam menyerap materi yang sulit sekalipun dengan metode pembelajaran yang sangat sederhana.

Menteri Nasir juga mengimbau kepada pimpinan perguruan tinggi lain untuk mulai bergerak melakukan metode pembalajaran yang baru dan inovatif ditengah perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang sangat ini sedang kita hadapi.

“Saya rasa perguruan tinggi harus melakukannya, kalau kita tidak punya fasilitasnya karena biaya yang sangat tinggi, untuk itu saya selalu sampaikan untuk perguruan tinggi agar melakukan kolaborasi. Kalau tidak dengan kolaborasi rasanya itu akan sulit untuk dikembangkan,” tambah Nasir.

Dirinya juga mengatakan, Kemenristekdikti juga sudah menerbitkan peraturan kepada pimpinan perguruan tinggi untuk mengembangkan metode pembelajaran Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan memudahkan akses masyarakat untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.

Pembelajaran 3D bedah syaraf

Dalam kesempatan ini Eka juga menjelaskan berbagai kasus yang pernah ia tangani serta pemaparan penyebab dan beragam jenis penyakit yang menyebabkan kerusakan otak.

Eka juga berbagi cara teknik bedah saraf yang ia lakukan dalam menangani kasus tersebut. Tentunya penjelasan dilengkapi dengan video 3D bedah saraf yang ia lakukan, sehingga para peserta seakan-akan menyaksikan secara langsung proses bedah saraf tersebut.

Dari seluruh kuliah umum ini, satu hal yang menjadi fokus bagi Eka mengapa kuliah ini menjadi begitu penting.

Selain itu bagi semua calon dokter, kuliah umum ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tapi untuk memberi stimulus bagi para mahasiswa dapat mandiri untuk lebih meng-eksplorasi otak dan mampu menjadi dokter yang berkualitas.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/06/28/23354731/kedokteran-uph-gelar-kuliah-3d-menristek-dorong-kuliah-inovatif

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke