Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Rindu", Perempuan Ini Nekat Rogoh Kocek Houston-Bontang demi Reuni

KOMPAS.com - Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMA Yayasan Pupuk Kaltim (YPK) Bontang menggelar "Reuni Akbar Angkatan 1989-2018" bertema "Alumni SMA YPK Back To School", di Plaza SMA YPK Kompleks Perumahan PKT, Bontang, Kalimantan Timur Sabtu (6/7/2019). 

Panitia pelaksana Agus Hardiyanto dalam sambutan menyampaikan tema "Alumni SMA
YPK Back To School" sengaja dipilih sebagai momentum bagi alumni SMA YPK untuk bersatu dan bersinergi dalam mengisi pembangunan di Indonesia.

Hal senada  juga disampaikan Ketua IKA SMA YPK Landel Wibisono yang berharap peran alumni YPK bisa berperan penting terhadap perkembangan SMA YPK kedepan.

"Apalagi Alumni SMA YPK tersebar di berbagai penjuru kabupaten/kota di Indonesia. Bahkan ada yang jauh-jauh datang dari Amerika Serikat dan Malaysia hanya untuk menghadiri Reuni Akbar ini," ujar Agus Hardiyanto seperti dilansir dari laman resmi Updateindonesia.com.

Cerita menarik datang dari Grace Smith, alumni SMA YPK angkatan 1991 yang mengaku nekat jauh-jauh terbang dari Houston Texas Amerika Serikat ke Bontang demi ikut Reuni Akbar karena merasa kangen dengan teman-temannya.

Rindu bertemu teman

"Saya dari Houston Texas Amerika Serikat. Reunian ini adalah momen indah dan susah dilupakan karena tidak hanya di YPK tetapi juga di Marching Band PKT (MB-PKT)," ujar Grace di SMA YPK.

Grace Smith bukan saja alumni SMA YPK namun juga terlibat aktif dalam Marching Band Pupuk Kaltim (MB-PKT) Bontang.

Ia terlihat tidak mampu menyembunyikan rasa bahagianya saat menghadiri Reuni Akbar IKA SMA YPK angkatan 1989-2018. Maklum sejak lulus 1991dan tinggal di Negeri Paman Sam  1996, pemilik nama lengkap Grace Soebandy Smith itu baru pertama kali ikut reuni akbar bersama IKA SMA YPK.

"Saya disini karena rindu dengan teman- teman. Dan saya sangat terharu karena teman-teman disini masih bisa meluangkan waktu untuk bertemu," tutur Grace.

Kerinduan itulah yang membuatnya rela merogoh kocek dalam-dalam demi bisa terbang dari Amerika Serikat ke Bontang. Rasa rindunya pun terbayarkan, selain disambut hangat oleh teman-temannya, ia juga disuguhkan penampilan Marching Band PKT dalam reuni akbar tersebut.

Kenangan "putih abu-abu"

Mantan Mayoret MB-PKT era 90-an itu mengaku memiliki banyak kenangan semasa masih mengenakan seragam putih abu-abu di SMA YPK. Salah satunya ketika ia hampir tidak diizinkan mengikuti kejuaraan Marching Band di Kutai Timur (Kutim) pada Desember 1990.

"Hampir gak diizinkan karena waktu itu kepala sekolah bilang kejuaraan itu bukan atas nama sekolah. Selain itu, saat itu juga saya sudah persiapan ujian akhir kelulusan," katanya.

Namun pada akhirnya, Grace berhasil membawa Marching Band Pupuk Kaltim merebut juara dua terbaik untuk kali pertama sejak didirikan.

Ia melanjutkan, "Waktu itu kepala sekola bilang kalau ada surat pernyataan ke orang tua jangan dikasih. Jadi hampir gak bisa ikut kejuaraan Marching Band. Tapi pada akhirnya diizinkan dan bisa merebut juara dua." 

Kenangan lain yang masih tersimpan dibenaknya adalah, ketika Grace muda pertama kali mendaftar di SMA YPK. Saat itu, Grace terpaksa harus melewati berbagai prosedur yang diterapkan pihak sekolah karena status bukan anak karyawan PKT.

Nyaris ditolak SMA YPK

"Waktu itu SMA YPK belum banyak muridnya karena baru dibuka. Nah saya kan pindahan dari SMA Negeri I Samarinda, tetapi orangtua saya bukan karyawan PKT. Hanya paman di PKT," kata dia.

Grace bercerita kemudian Kepala Sekolah SMA YPK Susanto waktu itu bilang ke paman saya, "Kita memang perlu murid, tapi ada klasifikasinya." "Statusnya cuma paman aja kan bukan anak," ujar Grace menirukan perkataan Pak Susanto.

"Paman saya menjawab, dites aja dulu gimana?" kata Grace. Singkat cerita, Grace akhirnya diuji dan lulus dan dengan nilai sangat memuaskan, yakni 100. "Jadi itulah asal-usul saya di YPK," pungkas Grace.

Perempuan ramah berambut panjang itu kini sedang mempersiapkan diri kembali ke kediamannya di Houston Amerika Serikat dengan cerita baru. Ibu rumah tangga yang telah menjadi warga negara Amerika Serikat itu rencana bertolak dari Jakarta ke Amerika Serikat pada 10 Juli 2019.

"Balik ke Amerika Serikat rencananya 10 Juli 2019. Namun tidak langsung ke Houston, mampir dulu ke California. Kebetulan keluarga sedang liburan disana. Tetapi nanti 31 Juli ikut lagi Reuni Akbar di SMP Katolik di Samarinda," terang Grace.

Acara reuni yang belangsung sejak pukul 06.30 WITA itu diawali berbagai hiburan menarik mulai dari senam bersama, fun walk, penampilan Marching Band PKT, Band Alumni YPK, Bakti Guru, Launching "Program Bakti Kesehatan", bazar, cek kesehatan hingga pembagian doorprize. 

Lebih dari 500 alumni SMA YPK larut dalam ajang temu kangen dan mempererat silaturahmi antar alumni dari berbagai angkatan. Mereka seolah terlihat tak ingin melewatkan momen indah tersebut untuk saling bertukar cerita hingga foto bersama.

"Peran Alumni YPK sangat diharapkan bisa memberikan manfaat bagi Kota Bontang dan Indonesia pada umumnya serta dunia," ujar Ketua IKA SMA YPK Landel Wibisono.

Di Bontang, alumni SMA YPK yang bergerak di bidang medis jumlahnya luar biasa, mulai dari dokter umum hingga gigi. Ia menjelaskan sekarang ini ada beberapa alumni berkumpul membuka klinik untuk cek kesehatan gratis.

"IKA SMA YPK bercita-cita membuka klinik di YPK supaya bisa lebih memberikan manfaat dan maju bersama Yayasan Pupuk Kaltim," tutupnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/07/08/20204461/rindu-perempuan-ini-nekat-rogoh-kocek-houston-bontang-demi-reuni

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke